Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan untuk daerah rawan pangan maupun rawan tengkes (stunting), kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Widarso.

"Kita ketahui bersama bahwasanya musim hujan di wilayah kita berlangsung mundur cukup panjang. Yang biasanya dimulai bulan Oktober-November, sekarang musim hujan malah dimulai pada bulan Januari," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Menurut dia, kondisi tersebut menambah panjang masa paceklik yang harus dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Banyumas khususnya kalangan petani.

Baca juga: Banyumas gunakan aspal "hotmix" plus limbah plastik untuk bangun jalan
Baca juga: Pemkab Banyumas bangun pusat daur ulang kurangi sampah

Khusus untuk daerah rawan pangan, kata dia, kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap terjadinya kerawanan pangan jika tidak segera dilakukan upaya antisipasi.

"Oleh karena itu, daerah-daerah tersebut kita bantu dengan bantuan pangan pada awal tahun ini dengan harapan masyarakat bisa berusaha tani, karena saat sekarang sedang musim tanam sehingga mereka bisa turun ke sawah atau ladang, dan masih ada stok pangan dari bantuan pangan kita," katanya.

Dengan demikian, kata dia, dalam satu-dua bulan ke depan mereka diharapkan sudah mampu berproduksi.

Terkait dengan jumlah penerima bantuan, Widarso mengatakan secara keseluruhan mencapai 2.851 keluarga yang tersebar di daerah-daerah yang selama ini dikenal sebagai kantong kemiskinan dan daerah rawan pangan.

"Paket bantuan pangan tersebut terdiri atas beras dan telur yang diharapkan bisa untuk menyambung kehidupan mereka selama masa paceklik," katanya. 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024