Kudus (ANTARA) - Upaya menghijaukan kawasan Pegunungan Patiayam di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang kondisinya gundul membutuhkan bibit pohon hingga 600.000 bibit sehingga nantinya bisa meminimalkan kemungkinan terjadinya potensi banjir.

"Dari hasil pengecekan, kebutuhan bibitnya bisa mencapai 600.000 bibit pohon. Sedangkan bibit pohon yang sudah ditanam hingga kini mencapai 60.000 bibit sehingga masih kurang cukup banyak," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji dan Plt Bupati Kudus M. Hartopo saat penanaman pohon di Pegunungan Patiayam Desa Karangsubur, Kecamatan Jekulo, Kudus, Rabu.

Ia mengingatkan program penanaman pohon di Pegunungan Patiayam ini jangan hanya sekadar tanam, melainkan harus ada perawatannya.

Baca juga: Pegunungan Patiayam Kudus segera dihijaukan

Jika bibit pohon ditanam kemudian dibiarkan, kata dia, belum tentu bisa hidup karena pohon bisa bertahan hidup setelah dirawat secara intensif selama kurang lebih tiga tahunan.

Menurut dia jenis bibit tanaman yang bisa ditanam tidak hanya jenis tertentu, melainkan masyarakat bisa memilih sendiri.

"Apa saja boleh karena banyak sekali tanaman yang punya manfaat jauh lebih banyak, kayunya tidak ditebang karena tidak dimanfaatkan. Tanaman buah tentunya lebih menguntungkan petani karena buahnya bisa dijual," ujarnya.

Jika untuk konservasi, katanya, pohon aren lebih baik, termasuk pohon bambu serta beringin juga lebih baik, sedangkan tanaman buah ada manfaat yang bisa diambil, sehingga masyarakat juga diperbolehkan menanam tanaman buah agar ada warna warni tanaman yang bisa menjadi taman sari hingga nantinya ada suatu harapan dan cinta terhadap tanaman.

Musim hujan seperti sekarang ini, katanya, waktu yang tepat untuk menanam karena ketika terjadi bencana banjir dan sedimentasi tinggi bukit semacam ini menjadi kontributor utama.

"Untuk itulah, bagian hulunya mesti diselesaikan. Ini waktunya menanam dan tidak usah saling menyalahkan lebih baik semua orang melakukan aksi penghijauan," ujarnya.

Ia berharap dukungan semua pihak dalam menjalankan program penghijauan ini, terutama petani yang menggarap lahan di hutan yang menjadi kawasan kehutanan sosial.

"Kami mohon kepada pengguna lahan yang mendapatkan manfaat dari hutan sosial pohonnya jangan ditebang, jika perlu ditambah agar tidak gundul," ujarnya.

Program penghijauan di Pegunungan Patiayam tersebut, nantinya akan coba diteruskan di lokasi lain secara serius.   Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji menambahkan kebutuhan bibit tanaman pada program penghijauan di kawasan Pegunungan Patiayam di wilayah Kabupaten Kudus dan Pati yang akan didukung Bakti Lingkungan Djarum Foundation siap memenuhi berapapun kebutuhan bibitnya.

"Jenis bibit tanaman yang dibutuhkan juga akan disesuaikan dengan permintaan," ujarnya.

Program penanaman ini, lanjut dia, sebagai komitmen Bakti Lingkugnan Djarum Foundation untuk terus melakukan penghijauan lingkungan demi mengurangi dampak pemanasan global.

Ia menyambut baik kesamaan visi dan miri dari kelompok tani hutan serta gubernur untuk bersama-sama menjaga bumi ini tetap hijau dan asri.

Jenis tanaman konservasi dan buah yang cocok ditanam di kawasan pegunungan tersebut, yakni mangga, alpukat, jambu bol, durian, kepoh, beringin, jengkol, petai, asam jawa, serta beberapa jenis pohon lainnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024