Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji minta Dinas Pertanian terus memberikan pendampingan modernisasi pertanian kepada para petani, agar hasil panen padi terus meningkat sekaligus menambah kesejahteraan mereka.

"Jangan sampai bantuan teknologi pertanian yang diberikan pemkab kepada para petani tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena diminta  Dinas Pertanian harus bisa memberikan pendampingan dan sosialisasi pada para petani," kata Bupati Wihaji di Batang, Senin.

Menurut dia, sekarang ini, petani tidak berkeinginan segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi pertanian yang rumit untuk bercocok tanam namun mereka ingin yang efektif, efisien, dan banyak hasil panenya.

"Jika bisa obatnya sedikit, rumputnya tidak banyak, dan modalnya sedikit namun panennya banyak," katanya.

Terkait keluhan para petani terhadap kelangkaan pupuk dan kenaikan harga pupuk, Bupati Wihaji mengatakan pemkab siap mengajukan pergantian distributor pupuk jika masih sering terjadi kelangkaan bahan penyubur tanaman tersebut.

"Karena keterbatasan anggaran, pemkab baru bisa membantu traktor dan mesin combine. Akan tetapi, yang jelas, kami akan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani agar terus berinovasi dengan memberikan pendampingan kepada para kelompok tani," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Megayani Thamrin mengatakan sepanjang tahun, hasil panen masih mampu surplus padi sekitar 180 ribu ton dari lahan persawahan yang mencapai 22.480 hektare dengan lahan baku sekitar 17 ribu hektare.

"Adapun, rata-rata hasil panen di wilayah Kecamatan Tersono mampu menghasilkan sebanyak 6 ton padi per hektare dengan luasan mencapai 1.742 hektare. Jadi, jika dirata–rata 1 hektare sawah masih mampu menghasilkan 5 ton padi," katanya.
Baca juga: Modernisasi sistem genjot produksi pertanian Jateng
Baca juga: Ganjar Ajak Petani Jadi Wirausahawan Bidang Pertanian

Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024