Mengenang Sala dan duka cita dunia sepak bola Tahun 2019

Jumat, 27 Desember 2019 21:08 WIB

Jakarta (ANTARA) - Nama Emiliano Sala menjadi tajuk utama banyak surat kabar olahraga medio pertengahan Januari 2019.

Awalnya, nama Sala lebih banyak muncul dalam pemberitaan terkait selesainya proses transfer dari Nantes ke Cardiff City menyusul rampungnya ia menjalani tes medis di klub Liga Premier Inggris tersebut.

Selepas tes medis, penyerang asal Argentina itu kembali ke Prancis pada 19 Januari untuk mengucapkan salam perpisahan dengan rekan-rekannya di Nantes serta mengambil sejumlah barang-barang pribadinya.

Sala dijadwalkan kembali ke Cardiff pada 21 Januari dan menjalani sesi latihan pertamanya bersama rekan-rekan barunya.

Suratan takdir mengatakan berbeda. Pesawat Piper Malibu yang ditumpangi Sala dalam perjalanan dari Nantes ke Cardiff hilang kontak di sekitar Kepulauan Channel antara Inggris dan Prancis pada Senin 21 Januari 2019.

Baca juga: Messi dan Presiden Argentina minta pencarian Sala dilanjutkan

Baca juga: Trauma tragedi Sala, sejumlah pemain Cardiff takut terbang


Setelah tiga hari kepolisian wilayah Guernsey memutuskan untuk menghentikan pencarian yang memantik desakan dari dunia sepak bola. Rekan senegara Sala seperti Lionel Messi, Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero hingga legenda Diego Maradona meminta agar pencarian dilanjutkan.

Bahkan Presiden Argentina Mauricio Marci mengajukan permintaan kepada pemerintah Inggris dan Prancis agar membuka kembali pencarian pesawat Sala yang hilang. Tak kurang dari 65.000 orang mengisi petisi daring untuk melanjutkan pencarian, yang belakangan diambil alih oleh keluarga Sala.
 
Sports Cover, manajemen agen Sala, membuka kantung donasi lewat laman GoFundMe dan berhasil mengumpulkan dana sumbangan sebesar 280 ribu poundsterling yang kemudian menjadi modal untuk pencarian kembali.

Sementara itu di lapangan hijau, Cardiff memasukkan nama Sala di dalam daftar pemain mereka untuk laga lanjutan Liga Inggris kontra Arsenal pada 29 Januari.

Sehari kemudian Badan Investagiasi Kecelakaan Dirgantara (AAIB) Inggris melaporkan temuan dua buah jok pesawat di perairan Prancis, yang dipercaya bagian dari pesawat Sala yang hilang. Temuan itu mendorong pencarian menggunakan sinar sonar di perairan sekitar Guernsey.

Pada 4 Februari, petugas menyatakan menemukan satu jenazah di antara puing-puing pesawat. Tiga hari kemudian jenazah itu teridentifikasi sebagai mendiang Sala yang diketahui dari pemeriksaan sidik jari.

Baca juga: Jenazah Emiliano Sala teridentifikasi

Baca juga: Liga Prancis hormati Sala dengan aplaus semenit


Kabar itu segera direspon oleh Nantes yang mempensiunkan nomor punggung sembilan, yang sebelumnya dikenakan oleh Sala.
 
Pemakaman Sala dilakukan di kampung halamannya di Progresco pada 16 Februari 2019. Tribut untuk Sala dilakukan di pertandingan-pertandingan Liga Inggris, Liga Prancis, Liga Champions dan Liga Europa yang berlangsung dalam jangka sepekan setelah jenazah Sala teridentifikasi.

Kepergian Sala dalam usia 28 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola bagi sosok yang dikenal mengidolai Gabriel Batistuta dan belakangan gaya permainannya disandingkan dengan penyerang Leicester City, Jamie Vary.

Baca juga: Mengenang Sala, pertandingan Liga Champions dan Europa didahului mengheningkan cipta

Baca juga: Jenazah Sala tiba di Argentina untuk dimakamkan

 
Gordon Banks dan Jose Antonio Reyes

Kabar duka lain yang menyedot perhatian dunia pada 2019 ialah meninggalnya kiper legendaris Inggris Gordon Banks serta mantan penyerang Arsenal Jose Antonio Reyes.

Banks meninggal dalam tidurnya di usia 81 tahun pada 12 Februari 2019. Dari 73 penampilannya bersama tim nasional Inggris, Banks tentu akan dikenang sebagai kiper yang membantu The Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966.
 
Peti mati peraih enam kali gelar Kiper Terbaik FIFA itu kemudian dipikul oleh empat kiper bekas timnya yakni Joe Anyon dari Chesterfield, Jack Butland (Stoke City), Joe Hart (timnas Inggris) dan Kasper Schmeichel (Leicester) dalam pemakamannya di Stoke Minister pada 4 Maret 2019.

Baca juga: Gordon Banks: Kiper Piala Dunia 1966 Inggris meninggal pada usia 81
 
Kepergian Reyes juga menimbulkan duka cita bagi publik sepak bola dunia. Ia meninggal dalam usia 35 tahun pada 1 Juni 2019 dalam sebuah kecelakaan lalu lintas saat mengemudikan sebuah mobil yang ditumpangi dua sepupunya Jonathan Reyes dan Juan Manuel Calderon.

Baca juga: Alberto Moreno masih terkenang Reyes

Laporan kepolisian menyebutkan Reyes kehilangan kendali setelah ban mobilnya selip dalam perjalanan dari Utrera menuju Sevilla ketika mobil berkecepatan antara 111 hinga 130 km/jam.
 
UEFA pun segera memerintahkan partai final Liga Champions 2018/19 antara Liverpool kontra Tottenham Hotspur di Madrid untuk melakukan mengheningkan cipta sebelum pertandingan digelar beberapa jam setelah kematian Reyes.

Baca juga: Laga final Champions bakal diawali mengheningkan cipta untuk Reyes

Baca juga: Putra mendiang Jose Antonio Reyes gabung Real Madrid


 

Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Praktisi sebut pentingnya ruang ketiga di dunia pendidikan

25 February 2024 6:35 Wib

PWI Surakarta: Kemitraan penting untuk perkembangan pers

09 February 2024 16:26 Wib

Ketua Umum MUI akan jalani perawatan lanjutan di RS Islam Surabaya

12 August 2021 13:25 Wib, 2021

Semarak jenang Sala

17 February 2020 17:33 Wib, 2020

Cardiff banding ke CAS soal kasus mendiang Sala

06 December 2019 6:20 Wib, 2019
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib