Banjarnegara, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengintensifkan upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Pemkab terus mengintensifkan program penanggulangan kemiskinan dengan berbagai strategi dan langkah nyata," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Banjarnegara, Selasa.

Menurut dia, alokasi dana untuk penanggulangan kemiskinan mencapai Rp366,4 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Baca juga: Wagub: Verifikasi data penting pastikan kondisi faktual kemiskinan

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, ia melanjutkan, menggiatkan kampanye "Malu Mengaku Miskin". "Tujuannya agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi 3 kilogram serta beralih ke nonsubsidi 5,5 kilogram, agar program subsidi lebih tepat sasaran," kata Bupati.

Selain itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan mewajibkan seluruh kepala desa memprioritaskan program penanggulangan kemiskinan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2020 hingga 2022.

"Misalkan pengadaan alat bantu bagi disabilitas, pencegahan dan penanganan stunting, jambanisasi, kegiatan padat karya, hingga pemugaran rumah tidak layak huni," kata Bupati.

Bupati menambahkan, pada tahun 2018 angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara masih 15,46 persen.

"Kendati demikian, kinerja penurunan kemiskinan Kabupaten Banjarnegara di atas provinsi dan nasional yakni 1,75 persen," kata Bupati.

Bupati menambahkan, pemerintah menjalankan upaya terobosan untuk menanggulangi kemiskinan.

"Misalkan kami melakukan kolaborasi penanggulangan kemiskinan dengan Baznas, BUMN, BUMD dan perusahaan di Banjarnegara untuk melakukan pendampingan khusus di 58 desa prioritas," katanya.

Baca juga: 10,80 persen penduduk Jateng berada di garis kemiskinan


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024