Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap melakukan pendampingan pada para calon eksportir sebagai upaya meningkatkan jumlah pelaku ekspor dan memacu mereka bisa mandiri menjual produknya ke pasar mancanegara.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot akan melakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan pada calon eksportir dalam meningkatkan kualitas produk agar mampu menghadapi persaingan global.
"Para eksportir harus kita pacu meski kondisi perekonomian global masih gonjang ganjing karena pengaruh perang dagang antara Amerika dengan China. Kita harus tetap semangat menampilkan produk yang lebih berkualitas," katanya.
Baca juga: Tingkatkan jumlah eksportir, Pemkot Pekalongan akan lakukan pendampingan
Ia mengatakan pemkot menyambut baik upaya pendampingan bagi calon eksportir ini agar menjadi bekal ilmu peserta dalam memasuki dunia ekspor secara global.
"Terdapat banyak syarat yang dipenuhi agar produk pelaku usaha dapat diterima di pasar mancanegara seperti menyiapkan syarat administratif agar ekspor ke negara tujuan lancar dan legal," katanya.
Menurut dia, pemkot sudah berulang kali melakukan kegiatan pendampingan pada calon eksportir dengan harapan ke depan mereka akan muncul pelaku eksportir di daerah setempat.
Baca juga: Bea Cukai Jateng-DIY berikan insentif fiskal perusahaan eksportir pakaian
"Kita harus yakin bahwa produk-produk dalam negeri, khususnya Kota Pekalongan dapat bersaing dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Bambang Nurdiyatman mengatakan kegiatan pendampingan calon eksportir yang diselenggarakan oleh pemkot pada Rabu (27/11) diikuti sebanyak 30 pelaku usaha terdiri atas komoditi batik, craft, dan hasil olahan ikan.
"Kami berharap melalui kegiatan pelatihan ini akan muncul para eksportir mandiri sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor karena pemkot menargetkan nilai ekspor 2019 mampu mencapai 18,88 juta dolar AS," katanya.
Baca juga: Disperindag dorong muncul eksportir kopi dari Temanggung
Baca juga: Eksportir mebel Solo nikmati menguatnya dolar AS
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot akan melakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan pada calon eksportir dalam meningkatkan kualitas produk agar mampu menghadapi persaingan global.
"Para eksportir harus kita pacu meski kondisi perekonomian global masih gonjang ganjing karena pengaruh perang dagang antara Amerika dengan China. Kita harus tetap semangat menampilkan produk yang lebih berkualitas," katanya.
Baca juga: Tingkatkan jumlah eksportir, Pemkot Pekalongan akan lakukan pendampingan
Ia mengatakan pemkot menyambut baik upaya pendampingan bagi calon eksportir ini agar menjadi bekal ilmu peserta dalam memasuki dunia ekspor secara global.
"Terdapat banyak syarat yang dipenuhi agar produk pelaku usaha dapat diterima di pasar mancanegara seperti menyiapkan syarat administratif agar ekspor ke negara tujuan lancar dan legal," katanya.
Menurut dia, pemkot sudah berulang kali melakukan kegiatan pendampingan pada calon eksportir dengan harapan ke depan mereka akan muncul pelaku eksportir di daerah setempat.
Baca juga: Bea Cukai Jateng-DIY berikan insentif fiskal perusahaan eksportir pakaian
"Kita harus yakin bahwa produk-produk dalam negeri, khususnya Kota Pekalongan dapat bersaing dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Bambang Nurdiyatman mengatakan kegiatan pendampingan calon eksportir yang diselenggarakan oleh pemkot pada Rabu (27/11) diikuti sebanyak 30 pelaku usaha terdiri atas komoditi batik, craft, dan hasil olahan ikan.
"Kami berharap melalui kegiatan pelatihan ini akan muncul para eksportir mandiri sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor karena pemkot menargetkan nilai ekspor 2019 mampu mencapai 18,88 juta dolar AS," katanya.
Baca juga: Disperindag dorong muncul eksportir kopi dari Temanggung
Baca juga: Eksportir mebel Solo nikmati menguatnya dolar AS