Pekalongan (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berharap jumlah eksportir di daerah dapat terus bertambah sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar produk unggulan yang di ekspor ke luar negeri. 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pekalongan,  Zainul Hakim di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pemkot akan melakukan pendampingan calon eksportir agar mereka mampu melaksanakan kegiatan ekspor secara mandiri dan tangguh, serta memahami permasalahan yang akan dihadapi.

"Kami sudah satu kali menyelenggarakan kegiatan pendampingan pada calon eksportir. Oleh karena, kami berencana kembali melakukan kegiatan yang sama agar jumlah ekportir terus bertambah dan meningkatkan nilai ekspor," katanya.

Menuriut dia, saat ini jumlah pelaku eksportir mandiri sebanyak 28 orang yang sebagian besar memproduksi kerajinan batik dan hasil olahan ikan. 

Pada 2019, kata dia, pemkot optmistis jumlah pelaku eksportir akan terus bertambah seiring dengan mengeliatnya produk andalan di daerah setempat.

"Oleh karena, kami menargetkan mampu menambah 5 eksportir. Tahun ini kami mencoba untuk melakukan penguatan terkait materi-materi tertentu yang kadang mereka masih mengalami kesulitan dalam menentukan kalkulasi harga ekspor produk," katanya.

Ia mengatakan produk unggulan Kota Pekalongan yaitu batik memiliki nilai budaya khas dan nilai ekonomis.

Selain batik, kata dia, produk unggulan daerah yang mendapatkan respons positif dari para buyer, khususnya di negara Asia, Afrika, dan Amerika adalah hasil olahan ikan yaitu frozen food (bakso, nugget, dan surimi). 

"Kami mengimbau pada para calon eksportir dapat berkomunikasi langsung dan menjalin hubungan baik dengan buyer tanpa melalui pihak ketugas sebagai upaya menekan biaya produksi," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024