Purwokerto (ANTARA) - Persoalan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hingga saat ini masih menjadi momok, kata Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Budhi Setiawan.
"Kayaknya bukan hanya di Banyumas, di daerah lain juga masih menjadi momok," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Oleh karena itu, tambah dia persoalan sampah di Banyumas harus diselesaikan secara komprehensif karena permasalahannya sudah sangat kompleks.
Menurut dia, pihak pengelola sampah harus bisa memperhitungkan volume sampah yang diproduksi setiap hari di wilayah yang dikelolanya, sehingga volume yang diangkut ke luar wilayah setiap harinya harus sebesar yang diproduksi.
Baca juga: DPRD dorong Pemkab Banyumas selesaikan persoalan sampah
Dengan demikian, jika pengangkutan sampah itu tertunda satu kali saja, akan terjadi penumpukan seperti yang terjadi di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas.
Lebih lanjut, Budhi mengatakan pihaknya akan mempertanyakan pengelolaan sampah tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya Dinas Lingkungan Hidup.
"Keputusan akhirnya mau bagaimana? Kita enggak mungkin tidak punya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) karena dengan adanya hanggar-hanggar dan segala macam itu, sisa sampah yang terakhir atau residu yang mencapai kisaran 20 persen itu tetap harus dibuang," jelas mantan Wakil Bupati Banyumas itu.
Jika Pemkab Banyumas membutuhkan anggaran yang layak untuk menangani persoalan sampah, kata dia DPRD Kabupaten Banyumas akan memberikan dukungan sepanjang hal itu untuk kepentingan masyarakat.
Dia juga memberikan apresiasi kepada dua anggota DPRD Kabupaten Banyumas, yakni Andrias Kartikosari dan Lulin Wisnu Prajoko yang turun langsung ke lapangan untuk menangani tumpukan sampah yang dikeluhkan warga Kelurahan Arcawinangun.
"Saya berikan apresiasi atas kepeduliannya. Semoga ini masih bisa dijadikan contoh untuk yang lain juga karena masalah sampah mungkin tidak hanya di satu titik itu saja," sebutnya.
Seperti diwartakan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas Andrias Kartikosari dan anggota Komisi A DPRD Kabupaten Banyumas Lulin Wisnu Prajoko berinisiatif mengerahkan lima unit truk untuk mengangkut sampah yang telah lima hari menumpuk di Kelurahan Arcawinangun.
Bahkan, kedua legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu harus mengeluarkan anggaran pribadi untuk membiayai operasional lima unit truk tersebut karena berdasarkan hasil koordinasi dengan DLH Kabupaten Banyumas diketahui bahwa tumpukan sampah di Kelurahan Arcawinangun terjadi karena keterbatasan armada truk pengangkut sampah.
Baca juga: Pemkab Batang: Sungai bukan tempat buang sampah
Baca juga: Warga Mustikaya bayar PBB pakai sampah
Baca juga: 3 ton sampah berhasil diangkat dari Pantai Pejarakan Pemalang
"Kayaknya bukan hanya di Banyumas, di daerah lain juga masih menjadi momok," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Oleh karena itu, tambah dia persoalan sampah di Banyumas harus diselesaikan secara komprehensif karena permasalahannya sudah sangat kompleks.
Menurut dia, pihak pengelola sampah harus bisa memperhitungkan volume sampah yang diproduksi setiap hari di wilayah yang dikelolanya, sehingga volume yang diangkut ke luar wilayah setiap harinya harus sebesar yang diproduksi.
Baca juga: DPRD dorong Pemkab Banyumas selesaikan persoalan sampah
Dengan demikian, jika pengangkutan sampah itu tertunda satu kali saja, akan terjadi penumpukan seperti yang terjadi di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas.
Lebih lanjut, Budhi mengatakan pihaknya akan mempertanyakan pengelolaan sampah tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya Dinas Lingkungan Hidup.
"Keputusan akhirnya mau bagaimana? Kita enggak mungkin tidak punya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) karena dengan adanya hanggar-hanggar dan segala macam itu, sisa sampah yang terakhir atau residu yang mencapai kisaran 20 persen itu tetap harus dibuang," jelas mantan Wakil Bupati Banyumas itu.
Jika Pemkab Banyumas membutuhkan anggaran yang layak untuk menangani persoalan sampah, kata dia DPRD Kabupaten Banyumas akan memberikan dukungan sepanjang hal itu untuk kepentingan masyarakat.
Dia juga memberikan apresiasi kepada dua anggota DPRD Kabupaten Banyumas, yakni Andrias Kartikosari dan Lulin Wisnu Prajoko yang turun langsung ke lapangan untuk menangani tumpukan sampah yang dikeluhkan warga Kelurahan Arcawinangun.
"Saya berikan apresiasi atas kepeduliannya. Semoga ini masih bisa dijadikan contoh untuk yang lain juga karena masalah sampah mungkin tidak hanya di satu titik itu saja," sebutnya.
Seperti diwartakan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas Andrias Kartikosari dan anggota Komisi A DPRD Kabupaten Banyumas Lulin Wisnu Prajoko berinisiatif mengerahkan lima unit truk untuk mengangkut sampah yang telah lima hari menumpuk di Kelurahan Arcawinangun.
Bahkan, kedua legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu harus mengeluarkan anggaran pribadi untuk membiayai operasional lima unit truk tersebut karena berdasarkan hasil koordinasi dengan DLH Kabupaten Banyumas diketahui bahwa tumpukan sampah di Kelurahan Arcawinangun terjadi karena keterbatasan armada truk pengangkut sampah.
Baca juga: Pemkab Batang: Sungai bukan tempat buang sampah
Baca juga: Warga Mustikaya bayar PBB pakai sampah
Baca juga: 3 ton sampah berhasil diangkat dari Pantai Pejarakan Pemalang