Kudus (ANTARA) - Produk kopi muria yang berasal dari Pegunungan Muria Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal dipromosikan di 12 kabupaten/kota di Pulau Jawa agar cita rasa kopinya lebih dikenal masyarakat luas dan penjualannya meningkat.
"Rencananya, promosi produk kopi muria akan dimulai awal Januari 2020 dengan tujuan awal Kota Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya," kata pelaku usaha kopi asal Kudus Doni Dole di Kudus, Sabtu.
Sementara dalam waktu dekat, kata dia, akan diujicobakan di wilayah Kota Kudus, sebelum menuju kota besar di Tanah Air.
Untuk promosi keliling kota di Pulau Jawa, katanya, sudah disiapkan mobil yang dimodifikasi menjadi kafe berjalan yang diberi label "Roda Muria".
Ia mengungkapkan jenis kopi yang dibawa benar-benar kopi asli yang ditanam dari Pegunungan Muria, yang meliputi Desa Rahtawu, Colo, Ternadi (Kabupaten Kudus) dan Desa Tempur (Kabupaten Jepara).
Baca juga: Festival Kopi Muria bakal menjadi agenda rutin promosikan kopi Kudus
Menurut dia, promosi dengan menawarkan kopinya secara langsung jauh lebih efektif karena masyarakat bisa secara langsung menikmatinya sehingga bisa memberikan penilaian.
"Walaupun kopi dari daerah lain banyak yang lebih dahulu dikenal masyarakat, kopi muria dipastikan tidak akan kalah bersaing karena sistem seduhnya saat ini sudah modern dan berstandar internasional," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, kualitas rasa kopi muria-nya juga cukup kompetitif dibandingkan dengan kopi dari daerah lainnya.
Roda Muria rencananya tidak hanya membawa produk minuman kopi asal Kudus, melainkan akan membawa sejumlah produk khas Kota Kudus seperti batik serta memberikan edukasi terkait kultur dan sejarah kopi di Kudus.
"Kami tidak ingin mereka hanya sekadar menikmati rasa kopinya, melainkan juga mengetahui cerita terkait komoditas kopi hingga ditanam di kawasan Pegunungan Muria," ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris mendukung upaya promosi dengan keliling kota di Pulau Jawa agar kopi Muria lebih dikenal masyarakat sehingga ketika banyak yang berminat tentunya akan mendongkrak penjualannya.
Pemkab Kudus sendiri diklaim sudah mempromosikan produk kopi Muria melalui berbagai kegiatan, mulai dari festival kopi Muria yang digelar sejak 22 November hingga 24 November 2019 oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus serta sebelumnya juga digelar pameran kopi bersama produk UMKM lainnya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus.
Setiap ada kegiatan pemerintahan, produk kopi juga turut dipamerkan dan kebijakan terbaru semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus diminta menyediakan minuman kopi di masing-masing kantornya.
Baca juga: OPD di Kudus wajib sajikan kopi Muria
"Rencananya, promosi produk kopi muria akan dimulai awal Januari 2020 dengan tujuan awal Kota Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya," kata pelaku usaha kopi asal Kudus Doni Dole di Kudus, Sabtu.
Sementara dalam waktu dekat, kata dia, akan diujicobakan di wilayah Kota Kudus, sebelum menuju kota besar di Tanah Air.
Untuk promosi keliling kota di Pulau Jawa, katanya, sudah disiapkan mobil yang dimodifikasi menjadi kafe berjalan yang diberi label "Roda Muria".
Ia mengungkapkan jenis kopi yang dibawa benar-benar kopi asli yang ditanam dari Pegunungan Muria, yang meliputi Desa Rahtawu, Colo, Ternadi (Kabupaten Kudus) dan Desa Tempur (Kabupaten Jepara).
Baca juga: Festival Kopi Muria bakal menjadi agenda rutin promosikan kopi Kudus
Menurut dia, promosi dengan menawarkan kopinya secara langsung jauh lebih efektif karena masyarakat bisa secara langsung menikmatinya sehingga bisa memberikan penilaian.
"Walaupun kopi dari daerah lain banyak yang lebih dahulu dikenal masyarakat, kopi muria dipastikan tidak akan kalah bersaing karena sistem seduhnya saat ini sudah modern dan berstandar internasional," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, kualitas rasa kopi muria-nya juga cukup kompetitif dibandingkan dengan kopi dari daerah lainnya.
Roda Muria rencananya tidak hanya membawa produk minuman kopi asal Kudus, melainkan akan membawa sejumlah produk khas Kota Kudus seperti batik serta memberikan edukasi terkait kultur dan sejarah kopi di Kudus.
"Kami tidak ingin mereka hanya sekadar menikmati rasa kopinya, melainkan juga mengetahui cerita terkait komoditas kopi hingga ditanam di kawasan Pegunungan Muria," ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris mendukung upaya promosi dengan keliling kota di Pulau Jawa agar kopi Muria lebih dikenal masyarakat sehingga ketika banyak yang berminat tentunya akan mendongkrak penjualannya.
Pemkab Kudus sendiri diklaim sudah mempromosikan produk kopi Muria melalui berbagai kegiatan, mulai dari festival kopi Muria yang digelar sejak 22 November hingga 24 November 2019 oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus serta sebelumnya juga digelar pameran kopi bersama produk UMKM lainnya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus.
Setiap ada kegiatan pemerintahan, produk kopi juga turut dipamerkan dan kebijakan terbaru semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus diminta menyediakan minuman kopi di masing-masing kantornya.
Baca juga: OPD di Kudus wajib sajikan kopi Muria