Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, masih terus mengintensifkan penyaluran air bersih ke wilayah terdampak kekeringan guna membantu warga yang membutuhkan.

"Distribusi air bersih masih terus kami intensifkan karena masih ada permintaan dari masyarakat yang di wilayahnya masih terjadi krisis air bersih," kata Kepala Pelaksana BPPD Banjarnegara Arief Rachman di Banjarnegara, Kamis.

Dia mengatakan saat ini masih ada desa di wilayah setempat yang mengalami kekeringan meskipun curah hujan sudah mulai meningkat.

"Curah hujan di Banjarnegara sudah mulai meningkat namun masih belum merata, masih ada wilayah yang curah hujannya masih sangat rendah, sehingga wilayahnya masih alami kekeringan," katanya.

Dia mengatakan sebagian besar desa yang mengalami kekeringan berlokasi di bagian selatan dan barat Kabupaten Banjarnegara.

Hingga saat ini, kata dia, ada 42 desa di 12 kecamatan di Banjarnegara yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Dia juga mengatakan total ritase pengiriman air bersih ke wilayah terdampak kekeringan sejak awal penanganan hingga saat ini berjumlah 1.620 tanki.

"Tim BPBD Banjarnegara akan terus berupaya membantu masyarakat setempat yang membutuhkan air bersih, target kami, program penyaluran air akan berlangsung hingga akhir bulan November," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Banjarnegara pernah menetapkan status darurat bencana kekeringan namun telah berakhir pada 7 November 2019.

"Status darurat bencana kekeringan telah berakhir dan tidak ada status darurat kekeringan lanjutan, pasalnya curah hujan sudah mulai meningkat," kata Arief.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan saat ini Kabupaten Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya tengah memasuki awal musim hujan.

BMKG juga memprakirakan bahwa puncak musim hujan di Banjarnegara akan berlangsung pada Januari 2020.

"Puncak musim hujan diprakirakan berlangsung pada bulan Januari untuk itu masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem mendekati puncak musim hujan nantinya," katanya.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024