Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga sekarang masih menditribusikan bantuan air bersih ke masyarakat, meskipun sejumlah daerah di wilayah tersebut sudah turun hujan.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Gito Walngadi di Temanggung, Kamis, mengatakan beberapa waktu lalu ada beberapa daerah sempat menghentikan bantuan air bersih, namun karena hujan belum rutin sehingga mereka mengajukan bantuan air bersih lagi.

"Memasuki pertengahan November ini hujan yang terjadi di Temanggung belum merata, sehingga pendistribuasian air bersih masih berjalan karena banyak mata air masih mengering," tambahnya.

Baca juga: BPBD Banjarnegara: Masih ada desa alami kekeringan

Ia menyebutkan pada pekan kedua November 2019 krisis air bersih terjadi di 20 desa yang tersebar di lima kecamatan, yakni Tlogomulyo, Selopampang, Kandangan, Kaloran, dan Candiroto.

Menurut dia memasuki pekan ketiga bulan ini ada tambahan beberapa daerah yang mengajukan bantuan air bersih, yakni menjadi 28 desa di 12 kecamatan.

"Total ada 88 titik lokasi droping air bersih. Letaknya di 28 desa pada 12 kecamatan," ujarnya.

Ia menyebutkan anggaran yang digunakan untuk menyalurkan air bersih saat ini menggunakan APBD Perubahan 2019.

Gito mengatakan BPBD Temanggung sudah menyalurkan sekitar 1.300 tangki air bersih sejak Juni 2019.

Ia menyampaikan, selain menggunakan dana APBD Kabupaten Temanggung, penyaluran air besih juga mendapat bantuan dari sejumlah perusahaan daerah dan perusahaan swasta.

Ia menjelaskan armada yang digunakan untuk mendistribusiokan air bersih saat ini tiga mobil tangki, yakni BPBD dua unit dan PDAM satu unit. Mobil dari PMI, Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah ditarik.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024