Solo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta menyiapkan personel penanganan bencana dengan menggelar pelatihan untuk para petugas dan sukarelawan, termasuk pelatihan penyelamatan dalam air.

"Pelatihan ini untuk mempersiapkan para personel dalam penanganan bencana di setiap wilayah di Kota Solo," kata Kepala BPBD Kota Surakarta Eko Prajudhy Noor Aly di Solo, Rabu.

"Ada pelatihan water rescue (penyelamatan dalam air) yang kami lakukan. Ini penting agar para petugas di lapangan dapat lebih tepat dalam memetakan permasalahan. Serta tepat dalam memberikan evaluasi pada korban banjir maupun tenggelam," katanya.

Baca juga: 94 desa di Cilacap rawan bencana hidrologi, masyarakat diminta waspada

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pemetaan potensi bencana, wilayah Jawa Tengah berpeluang menghadapi dampak hujan seperti angin ribut, banjir, dan tanah longsor.

Khusus Kota Solo, dia mengatakan banjir sewaktu-waktu bisa terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi maupun limpahan air dari daerah atas seperti Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo.

"Potensi banjir di Solo ini bukan hanya akibat hujan yang terjadi di Solo tetapi juga karena kiriman dari daerah lain. Untuk mengatasi ini giat bersih sungai akan makin rutin kami gelar," katanya.

"Selain itu adanya potensi longsor di tebing sungai. Dalam hal ini masyarakat harus makin waspada terhadap fenomena yang ada di lingkungan masing-masing, misalnya dengan mewaspadai keberadaan pohon besar yang ada di sekitar," Eko menambahkan.

Baca juga: Rawan longsor, warga Cilacap diimbau cek kondisi tanah sekelilingnya
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024