Kendal (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen wujudkan semboyan Kendal Beribadat salah satunya dengan secara resmi menutup lokalisasi yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, yang masih dalam satu kompleks lokalisasi Gambilangu, Semarang, Selasa.
Penutupan dilakukan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa dan dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI Waskito Budi Kusumo, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kendal, para Kepala OPD Kendal terkait, Forkopimda, Camat Kaliwungu, dan Forkopimcam.
Pada acara yang berlangsung di kompleks Terminal Mangkang Semarang tersebut, Bupati Mirna Annisa dalam sambutannya mengatakan bahwa penghuni lokalisasi adalah orang-orang yang ingin memperbaiki diri.
"Saya yakin mbak-mbak yang ada di sini adalah semuanya ingin memperbaiki diri, insyaallah ke depan jalan hidupnya akan lebih baik," kata Mirna.
Mirna menyampaikan sebenarnya upaya penutupan lokalisasi sudah ada sejak tahun 2017 untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabuten Kendal yang lebih baik, salah satunya dengan menutup lokalisasi yang ada di Wilayah Kendal.
"Alhamdullilah tahun 2019 lokalisasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu yang berada satu kompleks dengan lokalisasi Gambilangu Semarang akhirnya dapat ditutup secara bersama. Ini berkat komunikasi yang baik antara Pemkab Kendal dengan Pemkot Semarang," kata Mirna.
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000
Mirna memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal akan membantu niatan baik dari para "pekerja" untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik seperti dengan membuka usaha dengan bantuan dana tanpa agunan.
Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI Waskito Budi Kusumo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah berkomitmen untuk menutup lokalisasi di daerahnya karena sesuai dengan program kementerian yang mencanangkan Indonesia Bebas Lokalisasi.
Waskito berpesan kepada seluruh penghuni lokalisasi yang sudah penerima bantuan uang sebesar Rp6 juta, agar bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Manfaatkanlah bantuan yang diberikan dengan baik dan ubahlah mindset, serta harus menitih hidup yang lebih baik lagi," kata Waskito.
Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan secara simbolis penyerahan bantuan kepada para penghuni lokalisasi.
Baca juga: Festival Drumblek Kendal demi tumbuhkan ekonomi kreatif
Penutupan dilakukan oleh Bupati Kendal Mirna Annisa dan dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI Waskito Budi Kusumo, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kendal, para Kepala OPD Kendal terkait, Forkopimda, Camat Kaliwungu, dan Forkopimcam.
Pada acara yang berlangsung di kompleks Terminal Mangkang Semarang tersebut, Bupati Mirna Annisa dalam sambutannya mengatakan bahwa penghuni lokalisasi adalah orang-orang yang ingin memperbaiki diri.
"Saya yakin mbak-mbak yang ada di sini adalah semuanya ingin memperbaiki diri, insyaallah ke depan jalan hidupnya akan lebih baik," kata Mirna.
Mirna menyampaikan sebenarnya upaya penutupan lokalisasi sudah ada sejak tahun 2017 untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabuten Kendal yang lebih baik, salah satunya dengan menutup lokalisasi yang ada di Wilayah Kendal.
"Alhamdullilah tahun 2019 lokalisasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu yang berada satu kompleks dengan lokalisasi Gambilangu Semarang akhirnya dapat ditutup secara bersama. Ini berkat komunikasi yang baik antara Pemkab Kendal dengan Pemkot Semarang," kata Mirna.
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000
Mirna memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal akan membantu niatan baik dari para "pekerja" untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik seperti dengan membuka usaha dengan bantuan dana tanpa agunan.
Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI Waskito Budi Kusumo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah berkomitmen untuk menutup lokalisasi di daerahnya karena sesuai dengan program kementerian yang mencanangkan Indonesia Bebas Lokalisasi.
Waskito berpesan kepada seluruh penghuni lokalisasi yang sudah penerima bantuan uang sebesar Rp6 juta, agar bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Manfaatkanlah bantuan yang diberikan dengan baik dan ubahlah mindset, serta harus menitih hidup yang lebih baik lagi," kata Waskito.
Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan secara simbolis penyerahan bantuan kepada para penghuni lokalisasi.
Baca juga: Festival Drumblek Kendal demi tumbuhkan ekonomi kreatif