Subang (ANTARA) - Kecelakaan maut yang melibatkan dua bus di Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis, mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia diduga karena sopir bus Sinar Jaya mengantuk.
Sesuai dengan keterangan sementara, kata Kepala Unit IX PJR Tol Cipali AKP Azis Syarifudin di Subang, kuat dugaan kecelakaan itu akibat sopir Bus Sinar Jaya mengantuk.
Kecelakaan maut ini melibatkan Bus Arimbi Jaya Agung nopol B-7168-CGA dengan Bus Sinar Jaya bernopol B-7949-IS.
Dalam kejadian Kamis (14/11) dini hari itu, tujuh penumpang bus meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut dia, dari hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi, kecelakaan maut ini berawal saat Bus Sinar Jaya melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan.
Setibanya di lokasi kejadian, bus Sinar Jaya tiba-tiba oleng hingga menyeberang ke jalur berlawanan.
"Dari arah sebaliknya, atau dari Palimanan menuju Cikopo, melaju Bus Arimbi. Tabrakan pun tak bisa terhindarkan," katanya.
Data korban meninggal dalam kecelakaan tersebut, di antaranya Warsidin (53), warga Jalan Madrasah No. 26 RT 012/002, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan serta Imam Safii (27), warga Dusun 1 Boyoteluk RT 002/002, Boyoteluk, Siwalan, Pekalongan.
Selanjutnya, Aries Yunianto (36), warga Purwoharjo RT 001/001, Comal, Pemalang serta Surta (61) warga Kampung Cijalid RT 005/002, Cibungur Cigemblong, Lebai. 5, Salsis (24) warga Desa Serut RT 001/006, Sragi, Pekalongan.
Korban berikutnya Kuntarsis (37) warga Pantai Sari RT 002/001, Bojong, Pekalongan serta Khofifah (32), warga Tambak Selobarat RT 005/003, Kedungalar, Ngawi, Jatim.
Baca juga: Tujuh orang tewas dalam kecelakaan di Tol Cipali
Tujuh jenazah korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua bis di Kilometer 117 Tol Cipali, Kabupaten Subang, Kamis, sudah dibawa oleh keluarga masing-masing.
Petugas Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Mamat, mengatakan saat ini seluruh jenazah sudah dalam proses pemulangan dan akan diberangkatkan secara bersamaan.
"Sudah proses pemulangan ke dalam ambulans, tinggal dua jenazah lagi yang disiapkan untuk dimasukkan ke ambulans," kata Mamat di saat dihubungi, Kamis.
Korban yang mengalami luka-luka sebanyak 25 orang. Sebagian, kata dia, sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Dari 25 pasien, hingga pukul 13.00 WIB tersisa 11 pasien yang masih kami tangani," kata dia.
Baca juga: Empat warga Pekalongan dan Pemalang tewas dalam kecelakaan di Tol Cipali
Dia menyebut pasien yang masih dirawat tersebut di antaranya ada yang mengalami luka berat seperti patah tulang. Termasuk supir pengemudi bis yang diduga menjadi penyebab kecelakaan karena mengantuk.
"Untuk sopir, kami belum tahu persis lukanya, tapi tadi dia sudah dirontgen untuk dipastikan sebelah mana lukanya," katanya.
Kasatlantas Polres Subang, AKP Bambang Sumitro menyebut penyelidikan terhadap sopir bus Sinar Jaya akan dilakukan ketika proses perawatan sudah selesai.
"Menunggu proses perawatan dulu. Setelah perawatan langsung penyelidikan," kata Bambang.
Kecelakaan itu melibatkan Bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan Bus Arimbi bernopol B 7168 CGA.
Kecelakaan itu bermula dari Bus Sinar Jaya yang dikemudikan oleh Sanudin dari arah Jakarta menuju Palimanan diduga hilang kendali dan menyeberang ke jalur berlawanan sehingga menabrak Bus Arimbi yang datang dari arah Cirebon.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian menduga ada faktor kelalaian karena sopir Bus Sinar Jaya diduga mengantuk saat terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Sesuai dengan keterangan sementara, kata Kepala Unit IX PJR Tol Cipali AKP Azis Syarifudin di Subang, kuat dugaan kecelakaan itu akibat sopir Bus Sinar Jaya mengantuk.
Kecelakaan maut ini melibatkan Bus Arimbi Jaya Agung nopol B-7168-CGA dengan Bus Sinar Jaya bernopol B-7949-IS.
Dalam kejadian Kamis (14/11) dini hari itu, tujuh penumpang bus meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut dia, dari hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi, kecelakaan maut ini berawal saat Bus Sinar Jaya melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan.
Setibanya di lokasi kejadian, bus Sinar Jaya tiba-tiba oleng hingga menyeberang ke jalur berlawanan.
"Dari arah sebaliknya, atau dari Palimanan menuju Cikopo, melaju Bus Arimbi. Tabrakan pun tak bisa terhindarkan," katanya.
Data korban meninggal dalam kecelakaan tersebut, di antaranya Warsidin (53), warga Jalan Madrasah No. 26 RT 012/002, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan serta Imam Safii (27), warga Dusun 1 Boyoteluk RT 002/002, Boyoteluk, Siwalan, Pekalongan.
Selanjutnya, Aries Yunianto (36), warga Purwoharjo RT 001/001, Comal, Pemalang serta Surta (61) warga Kampung Cijalid RT 005/002, Cibungur Cigemblong, Lebai. 5, Salsis (24) warga Desa Serut RT 001/006, Sragi, Pekalongan.
Korban berikutnya Kuntarsis (37) warga Pantai Sari RT 002/001, Bojong, Pekalongan serta Khofifah (32), warga Tambak Selobarat RT 005/003, Kedungalar, Ngawi, Jatim.
Baca juga: Tujuh orang tewas dalam kecelakaan di Tol Cipali
Tujuh jenazah korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua bis di Kilometer 117 Tol Cipali, Kabupaten Subang, Kamis, sudah dibawa oleh keluarga masing-masing.
Petugas Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Mamat, mengatakan saat ini seluruh jenazah sudah dalam proses pemulangan dan akan diberangkatkan secara bersamaan.
"Sudah proses pemulangan ke dalam ambulans, tinggal dua jenazah lagi yang disiapkan untuk dimasukkan ke ambulans," kata Mamat di saat dihubungi, Kamis.
Korban yang mengalami luka-luka sebanyak 25 orang. Sebagian, kata dia, sudah ada yang dibolehkan pulang.
"Dari 25 pasien, hingga pukul 13.00 WIB tersisa 11 pasien yang masih kami tangani," kata dia.
Baca juga: Empat warga Pekalongan dan Pemalang tewas dalam kecelakaan di Tol Cipali
Dia menyebut pasien yang masih dirawat tersebut di antaranya ada yang mengalami luka berat seperti patah tulang. Termasuk supir pengemudi bis yang diduga menjadi penyebab kecelakaan karena mengantuk.
"Untuk sopir, kami belum tahu persis lukanya, tapi tadi dia sudah dirontgen untuk dipastikan sebelah mana lukanya," katanya.
Kasatlantas Polres Subang, AKP Bambang Sumitro menyebut penyelidikan terhadap sopir bus Sinar Jaya akan dilakukan ketika proses perawatan sudah selesai.
"Menunggu proses perawatan dulu. Setelah perawatan langsung penyelidikan," kata Bambang.
Kecelakaan itu melibatkan Bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan Bus Arimbi bernopol B 7168 CGA.
Kecelakaan itu bermula dari Bus Sinar Jaya yang dikemudikan oleh Sanudin dari arah Jakarta menuju Palimanan diduga hilang kendali dan menyeberang ke jalur berlawanan sehingga menabrak Bus Arimbi yang datang dari arah Cirebon.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian menduga ada faktor kelalaian karena sopir Bus Sinar Jaya diduga mengantuk saat terjadinya kecelakaan maut tersebut.