Semarang (ANTARA) - Sebuah backhoe warna kuning -- dengan belalainya -- menghantam bangunan karaoke liar di sekitar kawasan Masjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang, Rabu (6/11).
Petak-petak bangunan semipermanen beratap galvalum tipis tersebut langsung roboh. Aksi backhoe tersebut disaksikan puluhan personel Satpol PP Kota Semarang serta puluhan relawan dari ormas yang mendukung pembongkaran karaoke liar di sekitar MAJT.
Ada puluhan petak yang digunakan untuk bangunan tempat hiburan karaoke. Sebelumnya, Satpol PP mengingatkan untuk membongkar bangunan liar tersebut.
Baca juga: Masjid Agung dikepung karaoke, ormas se-Jateng somasi pemilik
MAJT juga pernah menyampaikan keberatan atas keberadaan karaoke dan minta mereka segera mengosongkan tempat hiburan di sekitar kawasan masjid terbesar di Jateng tersebut.
Namun, teguran tersebut tidak efektif hingga akhirnya Satpol PP Kota Semarang dengan dibantu relawan sejumlah ormas melakukan pembongkaran bangunan.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menyatakan masih memberi kesempatan kepada pengelola karaoke untuk mengamankan barang-barang hingga Sabtu (9/11). Relawan ormas berasal dari FKPPI, GMBI, BAI, Laskar Merah Putih, PP, dan PGN
Pengurus MAJT Iwan Cahyono sekaligus Koordinator Aksi menyatakan apresiasi atas apa yang telah dilakukan ormas-ormas se-Jateng.
"Aksi ini berjalan dengan baik. Ke depan kita akan awasi secara langsung perkembangannya. Kami akan tetap membongkar seandainya mereka tetap ngotot bertahan," tutur Gus Iwan, demikian ia biasa disapa.
Ia menyatakan terima kasih kepada Satpol PP dan Dinas Tata Ruang Kota Semarang yang bersedia bekerja sama dalam melakukan aksi ini serta merencanakan penataan kawasan MAJT ke depannya.
"Kami memberi waktu pada pemilik karaoke untuk mengemas barang-barang mereka, hari Sabtu (9/11) akan dibongkar habis. Kami terus berkomunikasi dengan Satpol PP dan Dinas Tata Ruang Kota Semarang," katanya.
Ia mengapresiasi sikap ormas-ormas yang hadir membantu walaupun tanpa diberi akomodasi.
"Bahkan ada yang jauh-jauh-jauh datang dari Wonosobo, Grobogan, dan Demak. Mereka datang dengan sendirinya tanpa ada imbalan apa pun," ucapnya.
Wakil Sekretaris DPP MAJT K.H. Istajib AS mengatakan bahwa MAJT secara kelembagaan tidak terlibat secara langsung di lapangan, baik secara administratif maupun gerakan, tapi mengapresiasi gerakan ini.
"Kami juga mendoakan agar mereka yang tadinya bekerja di karaoke bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan berkah," ujarnya.
Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi MUI Jawa Tengah Isdiyanto mengatakan, "Sudah sering kita beritakan tetapi pihak karaoke bergeming. Maka kami sangat menghargai aksi kawan-kawan ormas yang dengan kesadaran sendiri tanpa dikomando membantu relokasi karaoke," ujar Isdiyanto dalam keterangan tertulisnya.***
Baca juga: Jateng komitmen kembangkan potensi wisata religi
Baca juga: Ulama dari Palestina kunjungi Masjid Agung Jawa Tengah
Petak-petak bangunan semipermanen beratap galvalum tipis tersebut langsung roboh. Aksi backhoe tersebut disaksikan puluhan personel Satpol PP Kota Semarang serta puluhan relawan dari ormas yang mendukung pembongkaran karaoke liar di sekitar MAJT.
Ada puluhan petak yang digunakan untuk bangunan tempat hiburan karaoke. Sebelumnya, Satpol PP mengingatkan untuk membongkar bangunan liar tersebut.
Baca juga: Masjid Agung dikepung karaoke, ormas se-Jateng somasi pemilik
MAJT juga pernah menyampaikan keberatan atas keberadaan karaoke dan minta mereka segera mengosongkan tempat hiburan di sekitar kawasan masjid terbesar di Jateng tersebut.
Namun, teguran tersebut tidak efektif hingga akhirnya Satpol PP Kota Semarang dengan dibantu relawan sejumlah ormas melakukan pembongkaran bangunan.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menyatakan masih memberi kesempatan kepada pengelola karaoke untuk mengamankan barang-barang hingga Sabtu (9/11). Relawan ormas berasal dari FKPPI, GMBI, BAI, Laskar Merah Putih, PP, dan PGN
Pengurus MAJT Iwan Cahyono sekaligus Koordinator Aksi menyatakan apresiasi atas apa yang telah dilakukan ormas-ormas se-Jateng.
"Aksi ini berjalan dengan baik. Ke depan kita akan awasi secara langsung perkembangannya. Kami akan tetap membongkar seandainya mereka tetap ngotot bertahan," tutur Gus Iwan, demikian ia biasa disapa.
Ia menyatakan terima kasih kepada Satpol PP dan Dinas Tata Ruang Kota Semarang yang bersedia bekerja sama dalam melakukan aksi ini serta merencanakan penataan kawasan MAJT ke depannya.
"Kami memberi waktu pada pemilik karaoke untuk mengemas barang-barang mereka, hari Sabtu (9/11) akan dibongkar habis. Kami terus berkomunikasi dengan Satpol PP dan Dinas Tata Ruang Kota Semarang," katanya.
Ia mengapresiasi sikap ormas-ormas yang hadir membantu walaupun tanpa diberi akomodasi.
"Bahkan ada yang jauh-jauh-jauh datang dari Wonosobo, Grobogan, dan Demak. Mereka datang dengan sendirinya tanpa ada imbalan apa pun," ucapnya.
Wakil Sekretaris DPP MAJT K.H. Istajib AS mengatakan bahwa MAJT secara kelembagaan tidak terlibat secara langsung di lapangan, baik secara administratif maupun gerakan, tapi mengapresiasi gerakan ini.
"Kami juga mendoakan agar mereka yang tadinya bekerja di karaoke bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan berkah," ujarnya.
Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi MUI Jawa Tengah Isdiyanto mengatakan, "Sudah sering kita beritakan tetapi pihak karaoke bergeming. Maka kami sangat menghargai aksi kawan-kawan ormas yang dengan kesadaran sendiri tanpa dikomando membantu relokasi karaoke," ujar Isdiyanto dalam keterangan tertulisnya.***
Baca juga: Jateng komitmen kembangkan potensi wisata religi
Baca juga: Ulama dari Palestina kunjungi Masjid Agung Jawa Tengah