Purwokerto (ANTARA) - Kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Kepolisian Resor Banyumas tergolong tinggi dan masuk lima besar di Jawa Tengah, kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun.
"Berdasarkan data sejak Januari hingga Juni 2019, di Banyumas tercatat sebanyak 30.060 pelanggaran lalu lintas dan 712 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 186 orang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Polres Banyumas menggelar Operasi Zebra Candi 2019 pada tanggal 23 Oktober hingga 5 November sebagai upaya mengurangi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Banyumas.
Baca juga: 11 orang tewas tiap hari di jalan raya Jawa Tengah
Dalam hal ini, kata dia, semua jenis pelanggaran akan menjadi prioritas penindakan selama pelaksanaan kegiatan Operasi Zebra Candi 2019.
Menurut dia, ada 12 pelanggaran yang rutin dilakukan oleh masyarakat di wilayah Indonesia pada umumnya dan Banyumas khususnya, antara lain tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan helm berstandar nasional Indonesia (SNI), dan tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan termasuk surat izin mengemudi.
"Saat ini sampai dua minggu ke depan, 100 persen kita akan lakukan penindakan. Untuk operasi simpatik sudah kita lalui, sekarang kita lakukan penindakan," katanya.
Menurut dia, Operasi Zebra Candi 2019 di wilayah Banyumas melibatkan sekitar 120 personel Polres Banyumas dibantu Detasemen Polisi Militer IV/1 Purwokerto dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas sehingga bisa saling bersinergi dalam melakukan penindakan.
Dia mengharapkan dengan adanya kegiatan operasi tersebut, tingkat pelanggaran dan kecelakaan di Banyumas bisa menurun.
"Kita tidak ingin masyarakat Banyumas menjadi korban kecelakaan atau pelanggaran-pelanggaran lainnya karena kecelakaan berawal dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi. Kita berharap ke depan, tidak ada lagi masyarakat Banyumas yang menjadi korban karena adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Banyumas yang telah mengawal dan melaksanakan secara aktif rangkaian pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 mulai dari awal sampai selesai.
"Ini sebagai wujud nyata bahwa masyarakat Banyumas sangat dewasa dalam berpolitik dan saya berharap terus ditingkatkan untuk persaudaraan kita, kepentingan yang lebih besar, kepentingan negara ini harus kita utamakan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera," katanya.
Baca juga: Enam tewas dalam kecelakaan di Lampung, Gran Max terbakar
"Berdasarkan data sejak Januari hingga Juni 2019, di Banyumas tercatat sebanyak 30.060 pelanggaran lalu lintas dan 712 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia 186 orang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Polres Banyumas menggelar Operasi Zebra Candi 2019 pada tanggal 23 Oktober hingga 5 November sebagai upaya mengurangi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Banyumas.
Baca juga: 11 orang tewas tiap hari di jalan raya Jawa Tengah
Dalam hal ini, kata dia, semua jenis pelanggaran akan menjadi prioritas penindakan selama pelaksanaan kegiatan Operasi Zebra Candi 2019.
Menurut dia, ada 12 pelanggaran yang rutin dilakukan oleh masyarakat di wilayah Indonesia pada umumnya dan Banyumas khususnya, antara lain tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan helm berstandar nasional Indonesia (SNI), dan tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan termasuk surat izin mengemudi.
"Saat ini sampai dua minggu ke depan, 100 persen kita akan lakukan penindakan. Untuk operasi simpatik sudah kita lalui, sekarang kita lakukan penindakan," katanya.
Menurut dia, Operasi Zebra Candi 2019 di wilayah Banyumas melibatkan sekitar 120 personel Polres Banyumas dibantu Detasemen Polisi Militer IV/1 Purwokerto dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas sehingga bisa saling bersinergi dalam melakukan penindakan.
Dia mengharapkan dengan adanya kegiatan operasi tersebut, tingkat pelanggaran dan kecelakaan di Banyumas bisa menurun.
"Kita tidak ingin masyarakat Banyumas menjadi korban kecelakaan atau pelanggaran-pelanggaran lainnya karena kecelakaan berawal dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi. Kita berharap ke depan, tidak ada lagi masyarakat Banyumas yang menjadi korban karena adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Banyumas yang telah mengawal dan melaksanakan secara aktif rangkaian pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 mulai dari awal sampai selesai.
"Ini sebagai wujud nyata bahwa masyarakat Banyumas sangat dewasa dalam berpolitik dan saya berharap terus ditingkatkan untuk persaudaraan kita, kepentingan yang lebih besar, kepentingan negara ini harus kita utamakan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera," katanya.
Baca juga: Enam tewas dalam kecelakaan di Lampung, Gran Max terbakar