Magelang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Magelang memiliki Klinik Pratama Bina Sehat yang diremikan Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol Benny Gunawan sekaligus pencanangan desa bersinar dan sekolah bersinar, di halaman Kantor BNNK Magelang.

Kepala BNNK Magelang, AKBP Catarina di Magelang, Selasa, mengatakan meskipun Klinik Pratama Bina Sehat baru diresmikan saat ini, namun sudah menangani dan melayani 21 klien.

"Sebanyak 21 klien ini, 3 diantaranya telah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena melihat kondisinya perlu rawat inap. Kemudian 18 klien lainnya kami rehabilitasi di klinik ini untuk rawat jalan," jelasnya.

Baca juga: Dua kurir dan bandar sabu-sabu di Banyumas terancam hukuman mati

Ia menambahkan dari 18 klien yang telah direhabilitasi di Klinik Pratama Bina Sehat tersebut, 5 di antaranya dari masyarakat umum, sedangkan 13 klien lainnya merupakan anak-anak usia SD hingga SMP.

Menurut dia narkoba saat ini telah merambah ke desa dan juga ke sekolah. Dalam hal ini, pihaknya berkomitmen untuk memberantas dan membantu masyarakat Magelang untuk pulih kembali dari jeratan narkoba.

Oleh karena itu, pihaknya juga membentuk desa dan sekolah bersinar yang bebas dari narkoba dengan harapan bisa 'getok tular' (menular ke desa dan sekolah-sekolah lain) yang ada di wilayah Kabupaten Magelang.

Baca juga: Dua penjual merpati terancam 4 tahun penjara akibat sabu-sabu (VIDEO)

Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana mengakui wilayah Kabupaten Magelang memiliki potensi yang sangat besar untuk penyalahgunaan narkoba.

"Mudah-mudahan nanti pemerintah daerah dan BNNK bisa terus bersinergi untuk fokus dalam pencegahan dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba," katanya.

Ia juga menghendaki kegiatan tes urine di sekolah-sekolah bahkan dikalangan PNS Kabupaten Magelang untuk menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba utamanya.

Baca juga: Warga Jakarta tertangkap tangan bawa narkoba di Cilacap

"Nanti kita akan kerja sama dengan BNNK Magelang, barang kali 3 bulan sekali atau setahun sekali untuk melakukan tes urine di kalangan sekolah dan PNS, karena bagaimanapun aparat pemerintah harus menjadi teladan," jelasnya.

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol Benny Gunawan menyebutkan Provinsi Jawa Tengah menduduki urutan ke-5 terbesar peredaran narkoba di Indonesia.

Ia berharap peran masyarakat untuk ikut memerangi bahaya narkoba juga diperlukan, mengingat keterbatasan jumlah personel dari pihak kepolisian.

"Jadi apabila masyarakat sudah sadar akan bahaya narkoba, maka akan membantu kinerja kepolisian," katanya.

Baca juga: Ini cara BNNK Temanggung kampanyekan antinarkoba
Baca juga: BNNK Temanggung waspadai penyalahgunaan pil dan lem di kalangan pelajar

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024