Jepara (ANTARA) - Hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir cenderung turun, meskipun cuaca sangat mendukung untuk mencari ikan di laut.

"Cuaca laut memang mendukung. Akan tetapi, dalam sehari melaut hanya bisa mendapatkan delapan drum plastik berukuran kecil. Terkadang malah bisa kurang dari jumlah tersebut," kata seorang nelayan, Jono di Jepara, Kamis.

Hasil lelang dari delapan drum yang berisi ikan tersebut, kata dia, hanya berkisar Rp1,7 juta.

Jumlah tersebut, lanjut dia, tidak sebanding dengan biaya operasional dan kesulitan para nelayan dalam mencari ikan.

Biaya perbekalan melaut selama sehari bisa mencapai Rp1 juta, sedangkan delapan nelayan yang ikut berperan mencari ikan di laut juga perlu mendapatkan upah.

"Jika dibagi delapan orang, maka masing-masing tidak sampai mendapatkan uang Rp100 ribu," ujarnya.

Hasil tersebut, kata dia, berbeda dengan sebelumnya yang bisa lebih, mengingat ikan hasil tangkapan saat ini nilai jualnya rendah karena ikannya berupa petek.

Baca juga: Terpengaruh cuaca, target PAD TPI Pekalongan terancam tidak tercapai

Sementara harapan bisa mendapatkan cumi, katanya, belum membuahkan hasil.

Nurul, nelayan lainnya juga mengakui hal yang sama, hasil tangkapan saat ini memang kurang bagus dari sisi jenis ikannya yang kurang memiliki nilai jual.

"Ikan yang kami tangkap, biasanya hanya dijadikan bahan pakan ikan di tambak sehingga lelangannya juga cukup murah. Berbeda ketika ikannya merupakan ikan konsumsi, harganya jauh lebih mahal," ujarnya.

Ia berharap hasil tangkapan nelayan pada bulan Desember 2019 semakin membaik karena ikan yang dihasilkan biasanya berbeda.

Berdasarkan hasil pantauan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, ratusan perahu nelayan silih berganti bersandar di TPI untuk melelang hasil tangkapannya.

Ikan yang diperoleh oleh masing-masing nelayan memang bervariasi, namun sebagian besar mengakui hasilnya kurang menggembirakan. 

Baca juga: KKP kembangkan dan diversifikasi usaha nelayan di Pemalang

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024