Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencoba membuat batik tulis bermotif hewan purba sebagai salah satu upaya mempromosikan Situs Patiayam agar lebih dikenal masyarakat luas.
Menurut Kasi Sejarah, Permuseuman, dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus R.R. Lilik Ngesti W. di Kudus, Rabu, motif batik tulis yang dibuat tercatat ada tiga motif sebagai upaya revitalisasi Situs Purbakala Patiayam maupun promosi kepada masyarakat luas.
Ketiga motif batik tulis tersebut, yakni motif 9 purba, gajah pinus, dan gading gajah.
Baca juga: Kembangkan Situs Patiayam, Kudus usulkan anggaran Rp4 miliar
Ia mengakui proses pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama, yakni hampir sembilan bulan, mulai dari mencari literatur pendukung tentang sejarah kepurbakalaan hingga survei lapangan untuk memadukan cerita sejarah dan motif batik.
Bahan yang digunakan, kata dia, kain terbuat dari serat kayu alami, sedangkan pembatikannya menggunakan pewarna alami.
"Untuk memperbanyak motif batik tersebut, kami masih menunggu pengurusan hak kekayaan intelektualnya terlebih dahulu. Selanjutnya, silakan diperbanyak dengan melakukan reproduksi menggunakan cap atau lainnya yang biaya produksinya lebih terjangkau," ujarnya.
Hal terpenting, kata dia, motif tersebut milik Pemkab Kudus.
Ia mengharapkan ketika kelak tersedia motif batik serupa yang bisa dijual kepada masyarakat luas, tentunya bisa menjadi media promosi maupun cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Museum Patiayam Kudus.
Ketiga motif batik Situs Patiayam tersebut, juga ikut dipamerkan di Indonesia Batik pada September 2019.
Koleksi fosil purba yang tersimpan di Museum Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus cukup banyak, sedangkan temuan terbaru berupa fosil lima spesies hewan purba di Situs Patiayam pada Juni 2019. Fosil yang ditemukan tersebut, yakni gading gajah, banteng, kerbau, kijang, dan buaya.
Untuk jumlah fosil purba yang ditemukan selama ini tercatat 17 spesies hewan purba dengan jumlah 7.800 fragmen yang sudah teridentifikasi. Belasan spesies hewan purba yang ditemukan, meliputi hewan yang hidup di laut dalam, rawa, dan darat.
Koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Selain itu, Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau "chopper".
Baca juga: Kudus usulkan Kawasan Situs Patiayam ke Pemprov Jateng
Baca juga: Pengembangan Situs Patiayam masih terkendala kepemilikan lahan
Menurut Kasi Sejarah, Permuseuman, dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus R.R. Lilik Ngesti W. di Kudus, Rabu, motif batik tulis yang dibuat tercatat ada tiga motif sebagai upaya revitalisasi Situs Purbakala Patiayam maupun promosi kepada masyarakat luas.
Ketiga motif batik tulis tersebut, yakni motif 9 purba, gajah pinus, dan gading gajah.
Baca juga: Kembangkan Situs Patiayam, Kudus usulkan anggaran Rp4 miliar
Ia mengakui proses pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama, yakni hampir sembilan bulan, mulai dari mencari literatur pendukung tentang sejarah kepurbakalaan hingga survei lapangan untuk memadukan cerita sejarah dan motif batik.
Bahan yang digunakan, kata dia, kain terbuat dari serat kayu alami, sedangkan pembatikannya menggunakan pewarna alami.
"Untuk memperbanyak motif batik tersebut, kami masih menunggu pengurusan hak kekayaan intelektualnya terlebih dahulu. Selanjutnya, silakan diperbanyak dengan melakukan reproduksi menggunakan cap atau lainnya yang biaya produksinya lebih terjangkau," ujarnya.
Hal terpenting, kata dia, motif tersebut milik Pemkab Kudus.
Ia mengharapkan ketika kelak tersedia motif batik serupa yang bisa dijual kepada masyarakat luas, tentunya bisa menjadi media promosi maupun cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Museum Patiayam Kudus.
Ketiga motif batik Situs Patiayam tersebut, juga ikut dipamerkan di Indonesia Batik pada September 2019.
Koleksi fosil purba yang tersimpan di Museum Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus cukup banyak, sedangkan temuan terbaru berupa fosil lima spesies hewan purba di Situs Patiayam pada Juni 2019. Fosil yang ditemukan tersebut, yakni gading gajah, banteng, kerbau, kijang, dan buaya.
Untuk jumlah fosil purba yang ditemukan selama ini tercatat 17 spesies hewan purba dengan jumlah 7.800 fragmen yang sudah teridentifikasi. Belasan spesies hewan purba yang ditemukan, meliputi hewan yang hidup di laut dalam, rawa, dan darat.
Koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Selain itu, Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau "chopper".
Baca juga: Kudus usulkan Kawasan Situs Patiayam ke Pemprov Jateng
Baca juga: Pengembangan Situs Patiayam masih terkendala kepemilikan lahan