Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas di Jawa Tengah mengintensifkan penyaluran bantuan air bersih saat area yang dilanda kekeringan meluas di wilayah kabupaten tersebut.
"Kami masih terus mengintensifkan penyaluran air bersih karena kekeringan masih terus meluas," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto di Purwokerto, Senin.
Menurut data BPBD, saat ini kekeringan dan kekurangan air bersih melanda 71 desa di 19 kecamatan di wilayah Banyumas.
Baca juga: Alami kekeringan, Pemkab Banyumas gelar shalat minta hujan
Kecamatan yang menghadapi kekeringan dan kekurangan air bersih meliputi Patikraja, Sumpiuh, Karanglewas, Rawalo, Kalibagor, Jatilawang, Purwojati, Cilongok, Tambak, Kebasen, Gumelar, Somagede, Lumbir, Kemranjen, Banyumas, Pekuncen, Kedungbanteng, Ajibarang, dan Wangon.
"Sejak awal penanganan hingga saat ini kami telah menyalurkan 1.374 tangki atau setara dengan 6.866.000 liter air bersih ke seluruh wilayah terdampak kekeringan," kata Ariono mengenai upaya mengatasi kekeringan di Banyumas.
Dia berharap curah hujan meningkat mulai Oktober dan dengan demikian dampak kekeringan di Banyumas mulai mereda.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah di Jawa Tengah memasuki awal musim hujan pada Oktober 2019.
Hujan menurut prakiraan BMKG mulai Oktober turun di sebagian wilayah di Kabupaten Banjarnegara wilayah Barat dan sebagian wilayah Banyumas.
Warga dan aparat Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah melaksanakan shalat istisqa di Alun-Alun Kota Purwokerto guna memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan agar kekeringan segera berakhir.
Baca juga: 5,3 juta liter air didistribusikan ke wilayah kekeringan di Banyumas
Baca juga: Kekeringan, petani bikin sumur bor berbiaya Rp5 juta
Kekeringan meluas, Banyumas intensifkan penyaluran bantuan air
Tim BPBD Banyumas mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. (HO BPBD Banyumas)