Batang (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Batang, Jawa Tengah mencanangkan Program Desa Sadar Kerukunan dengan harapan bisa menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa di daerah itu.

Ketua FKUB Kabupaten Batang Subkhi di Batang, Minggu, mengatakan bahwa pencanangan Program Desa Sadar Kerukunan itu sebagai realisasi cita-cita semua pihak yang menginginkan kehidupan antara sesama umat beragama tetap guyub, rukun, menjaga nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita sudah melakukan studi banding di sebuah desa Kabupaten Temanggung yang masyarakatnya semangat dan sadar menjaga kerukunan dan kegotongroyongan," katanya.

Menurut dia, Program Desa Sadar Kerukunan dilihat dari kualitas desa yang mampu memahami dan memiliki pengalaman yang lebih pada bidang keagamaan.

Desa di Kabupaten Batang yang diperkirakan dapat dijadikan sebagai percontohan program itu, kata dia, desa di Kecamatan Limpung.

"Ada desa di Kecamatan Limpung yang kami nilai masyarakatnya memiliki nilai kerukunan antarumat beragama dan semangat menjaga kegotongroyongan, tanpa melihat suku, agama maupun ras," katanya.

Namun, kata dia, hal yang perlu diantisipasi untuk menjaga kerukunan di masyarakat adalah penyebaran berita bohong (hoaks) yang dapat merusak kekompakan maupun persatuan.

"Ini harus menjadi perhatian dari pihak keamanan dengan adanya kemungkinan penyebaran berita hoaks. Oleh karena itu, kami mengimbau warga perlu mengevaluasi, yaitu menyaring berita yang belum tentu kebenarannya," katanya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Batang Abdul Wahab mengatakan FKUB harus mampu menyukseskan program Kemenag dengan sikap kedewasaan umat beragama yang menerima umat beragama lain.

"Negara Indonesia ini sangat indah, dengan kebhinnekaan tetapi tetap bersatu dan berusaha menciptakan situasi kondusif," katanya.

Baca juga: FKUB Batang ajak warga waspadai "people power"
Baca juga: Ancam NKRI, FKUB Batang tolak HTI
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024