Batang (Antaranews Jateng) - Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyatakan sepakat dan setuju untuk menolak organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia hidup dan berkembang di negeri ini.
"Kami sepakat dan setuju terhadap langkah pemerintah yang telah menolak ormas HTI dan mendukung pembubaran ormas itu karena keberadaannya dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua FKUB Kabupaten Batang, Subkhi di Batang, Kamis.
Selain itu, kata dia, FKUB juga mendukung langkah hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian secara transparan terhadap pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat, agar semuanya dapat diketahui oleh masyarakat secara jelas.
"?leh karena itu, kami mengajak masyarakat selalu menjaga kerukunan antarumat beragama dan kamtibmas yang yang kondusif di wilayah ini, khususnya menjelang Pemilu 2019 berjalan aman, lancar dan sukses," ujarnya.
Ketua Front Pembela Islam Kabupaten Batang Aji Puspito mengatakan bahwa pihaknya akan ikut membantu menjaga kondusifitas di Kabupaten Batang tetap terjaga dan mengedapankan keutuhan NKRI.
"Kami berusaha meredam aksi dengan tidak mengerahkan anggotanya serta ikut meredam gejolak di masyarakat agar tidak berkepanjangan, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu 2019," tuturnya.
Ketua Majelis Umat Islam (MUI) Kabupaten Batang Zaenul Iroqi meminta umat Islam Indonesia terutama warga Kabupaten Batang tetap manjaga ukhuwah islamiyah dan tidak melakukan aksi yang dapat memperpanjang permasalahan terkait peristiwa di Garut.
"Saya menyarankan masyarakat tetap sabar dan menyerahkan sepenuhkan pada pihak kepolisian agar permasalahan tersebut cepat terselesaikan. Dengan adanya sejumlah aksi tidak menjadikan masalah cepat selesai melainkan akan memperpanjang masalah," ucapnya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan masyarakat tidak perlu terpancing dan terpengaruh dengan isu yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kondisi keamanan di Kabupaten Batang, kata dia, kini terpelihara dengan kondusif sehingga masyarakat tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan yang dapat menimbulkan keresahan dan kegaduhan.
"Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan peristiwa di Garut. Tokoh Agama dan ormas juga dapat memberikan arahan yang menenangkan dan menyejukan pada masyarakat," ujarnya.
"Kami sepakat dan setuju terhadap langkah pemerintah yang telah menolak ormas HTI dan mendukung pembubaran ormas itu karena keberadaannya dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua FKUB Kabupaten Batang, Subkhi di Batang, Kamis.
Selain itu, kata dia, FKUB juga mendukung langkah hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian secara transparan terhadap pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat, agar semuanya dapat diketahui oleh masyarakat secara jelas.
"?leh karena itu, kami mengajak masyarakat selalu menjaga kerukunan antarumat beragama dan kamtibmas yang yang kondusif di wilayah ini, khususnya menjelang Pemilu 2019 berjalan aman, lancar dan sukses," ujarnya.
Ketua Front Pembela Islam Kabupaten Batang Aji Puspito mengatakan bahwa pihaknya akan ikut membantu menjaga kondusifitas di Kabupaten Batang tetap terjaga dan mengedapankan keutuhan NKRI.
"Kami berusaha meredam aksi dengan tidak mengerahkan anggotanya serta ikut meredam gejolak di masyarakat agar tidak berkepanjangan, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu 2019," tuturnya.
Ketua Majelis Umat Islam (MUI) Kabupaten Batang Zaenul Iroqi meminta umat Islam Indonesia terutama warga Kabupaten Batang tetap manjaga ukhuwah islamiyah dan tidak melakukan aksi yang dapat memperpanjang permasalahan terkait peristiwa di Garut.
"Saya menyarankan masyarakat tetap sabar dan menyerahkan sepenuhkan pada pihak kepolisian agar permasalahan tersebut cepat terselesaikan. Dengan adanya sejumlah aksi tidak menjadikan masalah cepat selesai melainkan akan memperpanjang masalah," ucapnya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan masyarakat tidak perlu terpancing dan terpengaruh dengan isu yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kondisi keamanan di Kabupaten Batang, kata dia, kini terpelihara dengan kondusif sehingga masyarakat tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan yang dapat menimbulkan keresahan dan kegaduhan.
"Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan peristiwa di Garut. Tokoh Agama dan ormas juga dapat memberikan arahan yang menenangkan dan menyejukan pada masyarakat," ujarnya.