Batang (ANTARA) - Lembaga Dompet Dhuafa siap mengembangkan program unggulan budi daya jamur di Desa Kemusu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, karena kondisi wilayahnya dinilai cocok untuk usaha tersebut.
Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi di Batang, Jawa Tengah, Sabtu, mengatakan bahwa program unggulan budi daya jamur tersebut baru diujicobakan di Desa Kemusu, Kabupaten Batang, dan selanjutnya direncanakan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita uji cobakan dulu di sini (Desa Kemusu) dan selanjutnya (jika berhasil) akan dilanjutkan di wilayah Jawa Timur," kata Parni Hadi.
Ia yang juga sebagai inisiator Program Badan Usaha Desa (Bude) Dompet Dhuafa ini mengatakan Desa Kemusu dinilai sebagai daerah yang berfungsi sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok serta tempat produksi di Jawa Tengah.
"Wilayah desa ini (Kemusu) banyak memiliki potensi sehingga kami pilih untuk uji coba sentra budi daya jamur. Oleh karena, bisa saja nantinya daerah ini akan kami jadikan desa wisata, meski semuanya juga tergantung warga desa," kata Parni Hadi.
Selain mengembangkan sentra jamur, kata dia, petugas Dompet Dhuafa akan membantu memasarkan hasil produk jamur yang dikelola petani atau warga Desa Kemusu.
"Kita memiliki jaringan digital untuk memasarkan jamur itu. Kami sudah ada kerja sama seperti dengan Tokopedia dan Bukalapak yang sudah sepakat untuk memasarkan produk-produk UKM binaan Dompet Dhuafa," kata Parni Hadi.
Kepala Bagian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang Supriyono mengatakan pihaknya mengapresiasi adanya kegiatan program unggulan budi daya jamur yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
"Kami berharap kegiatan ini tidak sekadar seremonial saja, namun dapat memberikan manfaat pada warga desa," katanya.
Baca juga: UMM Bimbing Warga Magelang Budi Daya Jamur
Baca juga: Petani jamur tiram Boyolali kewalahan penuhi permintaan
Baca juga: Puluhan Pemuda "Pengangguran" Ikuti Pelatihan Budidaya Jamur
Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi di Batang, Jawa Tengah, Sabtu, mengatakan bahwa program unggulan budi daya jamur tersebut baru diujicobakan di Desa Kemusu, Kabupaten Batang, dan selanjutnya direncanakan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita uji cobakan dulu di sini (Desa Kemusu) dan selanjutnya (jika berhasil) akan dilanjutkan di wilayah Jawa Timur," kata Parni Hadi.
Ia yang juga sebagai inisiator Program Badan Usaha Desa (Bude) Dompet Dhuafa ini mengatakan Desa Kemusu dinilai sebagai daerah yang berfungsi sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok serta tempat produksi di Jawa Tengah.
"Wilayah desa ini (Kemusu) banyak memiliki potensi sehingga kami pilih untuk uji coba sentra budi daya jamur. Oleh karena, bisa saja nantinya daerah ini akan kami jadikan desa wisata, meski semuanya juga tergantung warga desa," kata Parni Hadi.
Selain mengembangkan sentra jamur, kata dia, petugas Dompet Dhuafa akan membantu memasarkan hasil produk jamur yang dikelola petani atau warga Desa Kemusu.
"Kita memiliki jaringan digital untuk memasarkan jamur itu. Kami sudah ada kerja sama seperti dengan Tokopedia dan Bukalapak yang sudah sepakat untuk memasarkan produk-produk UKM binaan Dompet Dhuafa," kata Parni Hadi.
Kepala Bagian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang Supriyono mengatakan pihaknya mengapresiasi adanya kegiatan program unggulan budi daya jamur yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
"Kami berharap kegiatan ini tidak sekadar seremonial saja, namun dapat memberikan manfaat pada warga desa," katanya.
Baca juga: UMM Bimbing Warga Magelang Budi Daya Jamur
Baca juga: Petani jamur tiram Boyolali kewalahan penuhi permintaan
Baca juga: Puluhan Pemuda "Pengangguran" Ikuti Pelatihan Budidaya Jamur