Purwokerto (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa kondisi cuaca di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah akan berawan pada Sabtu sore.

"Seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas diprakirakan berawan pada Sabtu sore," kata Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi, ketika dihubungi dari Banyumas, Sabtu pagi.

Sementara pada Sabtu siang hari, kata dia, seluruh wilayah di Banyumas diprakirakan cerah antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Dia mengatakan, Banyumas telah memasuki musim kemarau sejak bulan Juni lalu sehingga curah hujan terus mengalami penurunan.

BMKG memprakirakan Kabupaten Banyumas akan memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober 2019 mendatang.

Dia menambahkan, pada akhir September 2019 sebagian wilayah di Kabupaten Banyumas sudah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa pada saat ini curah hujan di Banyumas dan kabupaten lain di sekitarnya masih dalam kategori rendah hingga awal bulan September 2019.

"Curah hujan dalam kriteria rendah yakni di bawah 10 milimeter per dasarian," katanya.

Untuk itu, kata dia, BMKG terus mengimbau masyarakat di wilayah setempat untuk mewaspadai dampak kekeringan.

"Waspadai dampak kekeringan, karena daerah dengan peluang hujan rendah berpotensi terjadi kekeringan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto mengatakan sejumlah wilayah di Banyumas mengalami krisis air bersih akibat dampak musim kemarau dan penurunan curah hujan.

"Selama musim kemarau ini kami telah menyalurkan air bersih ke 47 desa yang ada di 17 kecamatan di Banyumas," katanya.

Dia mengatakan total pengiriman air ke wilayah kekeringan sejak awal penanganan adalah sebanyak 727 tanki atau setara dengan 3.680.000 liter air.
Pihaknya, kata dia, telah melaporkan kondisi tersebut kepada Bupati Banyumas serta BPBD Jawa Tengah.

"Pengiriman air masih secara rutin dan intensif kami lakukan ke desa-desa yang mengalami kekeringan," katanya.

Baca juga: Oktober, Banjarnegara masuk musim hujan


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024