Banyumas (ANTARA) - Empat tersangka pembunuhan saat menjalani prarekonstruksi yang digelar Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banyumas di Desa Pasinggangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memeragakan 18 adegan ketika membunuh keempat korban yang merupakan pakde, paman, dan sepupu mereka.
"Secara umum ada 18 adegan. Prarekonstruksi ini tujuannya untuk meyakinkan kami selaku penyidik terkait dengan pasal yang kita sangkakan, kemudian peran dari keempat tersangka," kata Kepala Unit III Satreskrim Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansah Wicaksono di sela prarekonstruksi yang digelar di rumah Misem, warga Desa Pasinggangan RT 07 RW 03, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Dalam hal ini, Misem merupakan ibu dan nenek dari keempat tersangka maupun korban pembunuhan yang terjadi pada tanggal 9 Oktober 2014 dan baru terungkap setelah kerangka keempat korban ditemukan pada tanggal 24 Agustus 2019.
Keempat korban pembunuhan tersebut terdiri atas Supratno (usia saat dibunuh 51 tahun) yang merupakan anak pertama Misem, Sugiono (46) anak kedua Misem, Heri (41) anak kelima Misem, dan Vivin (21) anak dari Supratno, sedangkan keempat tersangka terdiri atas Saminah (52) beserta tiga anaknya, yakni Irfan (32), Putra (27), dan Saniah (37). Tersangka Saminah merupakan anak kedua dari Misem.
Baca juga: Polisi ungkap detik-detik pembunuhan satu keluarga di Banyumas
Lebih lanjut, Rizky mengatakan dalam prarekonstruksi tersebut, pihaknya ingin mengetahui siapa yang menjadi tersangka utama, siapa yang turut membantu, dan siapakah yang menghilangkan barang buktinya.
Dari hasil prarekonstruksi tersebut, kata dia, pelaku pembunuhan ada tiga orang, yakni Irfan, Putra, dan Saminah, sedangkan Saniah membantu menjual sepeda motor para korban beserta laptop-nya.
"Untuk jumlah tersangka tetap empat (orang), namun kami tidak tahu dalam proses penyidikan nantinya seperti apa. Namun, untuk sementara kita pastikan hanya empat orang," ucapnya.
Sementara dari pantauan ANTARA di sekitar lokasi prarekonstruksi, sejumlah adegan yang diperagakan tersangka Irfan, Putra, dan Saminah di luar rumah Misem antara lain penyiapan lubang untuk mengubur para korban di belakang rumah itu hingga proses penguburannya, sedangkan adegan pembunuhan terhadap keempat korban diperagakan di dalam rumah.
Selain itu, dalam prarekonstruksi juga diperagakan adegan perencanaan pembunuhan tersebut di dalam rumah Saminah yang berjarak sekitar 5 meter sebelah barat rumah Misem, termasuk adegan ketika Saminah menemui warga yang datang ke rumahnya.
Prarekonstruksi tersebut menarik perhatian ratusan warga sehingga mereka memadati sekeliling rumah Misem. Bahkan ketika tersangka Irfan dan Putra memeragakan adegan mengubur jenazah keempat korban di belakang rumah Misem, puluhan warga nekat menerobos garis polisi.
Baca juga: Pelaku pembunuhan motif cemburu diperiksa polisi
Baca juga: Temuan kerangka manusia diduga bukan korban pembunuhan
"Secara umum ada 18 adegan. Prarekonstruksi ini tujuannya untuk meyakinkan kami selaku penyidik terkait dengan pasal yang kita sangkakan, kemudian peran dari keempat tersangka," kata Kepala Unit III Satreskrim Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansah Wicaksono di sela prarekonstruksi yang digelar di rumah Misem, warga Desa Pasinggangan RT 07 RW 03, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Dalam hal ini, Misem merupakan ibu dan nenek dari keempat tersangka maupun korban pembunuhan yang terjadi pada tanggal 9 Oktober 2014 dan baru terungkap setelah kerangka keempat korban ditemukan pada tanggal 24 Agustus 2019.
Keempat korban pembunuhan tersebut terdiri atas Supratno (usia saat dibunuh 51 tahun) yang merupakan anak pertama Misem, Sugiono (46) anak kedua Misem, Heri (41) anak kelima Misem, dan Vivin (21) anak dari Supratno, sedangkan keempat tersangka terdiri atas Saminah (52) beserta tiga anaknya, yakni Irfan (32), Putra (27), dan Saniah (37). Tersangka Saminah merupakan anak kedua dari Misem.
Baca juga: Polisi ungkap detik-detik pembunuhan satu keluarga di Banyumas
Lebih lanjut, Rizky mengatakan dalam prarekonstruksi tersebut, pihaknya ingin mengetahui siapa yang menjadi tersangka utama, siapa yang turut membantu, dan siapakah yang menghilangkan barang buktinya.
Dari hasil prarekonstruksi tersebut, kata dia, pelaku pembunuhan ada tiga orang, yakni Irfan, Putra, dan Saminah, sedangkan Saniah membantu menjual sepeda motor para korban beserta laptop-nya.
"Untuk jumlah tersangka tetap empat (orang), namun kami tidak tahu dalam proses penyidikan nantinya seperti apa. Namun, untuk sementara kita pastikan hanya empat orang," ucapnya.
Sementara dari pantauan ANTARA di sekitar lokasi prarekonstruksi, sejumlah adegan yang diperagakan tersangka Irfan, Putra, dan Saminah di luar rumah Misem antara lain penyiapan lubang untuk mengubur para korban di belakang rumah itu hingga proses penguburannya, sedangkan adegan pembunuhan terhadap keempat korban diperagakan di dalam rumah.
Selain itu, dalam prarekonstruksi juga diperagakan adegan perencanaan pembunuhan tersebut di dalam rumah Saminah yang berjarak sekitar 5 meter sebelah barat rumah Misem, termasuk adegan ketika Saminah menemui warga yang datang ke rumahnya.
Prarekonstruksi tersebut menarik perhatian ratusan warga sehingga mereka memadati sekeliling rumah Misem. Bahkan ketika tersangka Irfan dan Putra memeragakan adegan mengubur jenazah keempat korban di belakang rumah Misem, puluhan warga nekat menerobos garis polisi.
Baca juga: Pelaku pembunuhan motif cemburu diperiksa polisi
Baca juga: Temuan kerangka manusia diduga bukan korban pembunuhan