Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendeklarasikan Generasi Bijak Plastik sebagai upaya untuk mengampanyekan pengurangan sampah plastik.
Deklarasi tersebut melibatkan sedikitnya 3.000 mahasiswa pada acara Masa Taaruf (Masta) Mahasiswa Baru 2019 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Koordinator Komisariat (Koorkom) UMP di Lapangan UMP, Sabtu (24/8).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan sampah plastik terus meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir karena dari sekitar 9,5 miliar lembar kantong plastik yang digunakan masyarakat, sekitar 95 persennya menjadi sampah.
"Dengan merujuk data yang dihimpun KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), jumlah timbunan sampah plastik diperkirakan 14 persen dari total sampah harian atau 24.500 ton per hari atau setara 8,96 juta ton per tahun," jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan edukasi pemilahan sampah serta kesadaran bijak penggunaan plastik harus dilakukan sejak dini dan masuk dunia pendidikan resmi.
Baca juga: Sajian es krim berbahan ubi jalar dari UMP pecahkan rekor Muri
"Ini bukti komitmen kami (Universitas Muhammadiyah Purwokerto, red.) untuk bersama-sama memulai sebuah langkah yang bertujuan positif dan sangat baik, yaitu bijak dalam penggunaan plastik, terutama plastik sekali pakai," tegasnya.
Ribuan mahasiswa baru UMP saat deklarasi Generasi Bijak Plastik di Lapangan UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/8/2019). (ANTARA/HO-UMP)
Sementara itu, Ketua Steering Committee Masta IMM Rizal Rifai mengatakan dalam rangka menggerakkan Generasi Bijak Plastik, pihaknya melakukan gerakan kurangi sampah plastik dengan mewajibkan mahasiswa baru untuk membawa tumbler.
Baca juga: Ratusan mahasiswa dari 54 PTM se-Indonesia ikuti PSM di UMP
"Saat ini sampah telah menjadi permasalahan serius karena setidaknya seratus ribu binatang mati akibat sampah plastik. Sementara setiap tahun warga Indonesia menghasilkan 65,8 juta ton sampah. Maka dari itu, hari ini kita gerakan para mahasiswa UMP untuk bijak plastik, dan diakhiri dengan deklarasi Generasi Bijak Plastik," jelasnya.
Ia mengharapkan dengan melibatkan sedikitnya 3.000 mahasiswa baru dan panitia dari IMM UMP mampu mengurangi dampak sampah plastik.
"Mari kita menjaga lingkungan hidup dan wilayah laut, serta melakukan pengelolaan sampah dengan lebih baik agar tercipta negeri yang Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghafur," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UMP bikin alat ukur detak jantung dan saturasi oksigen
Terkait dengan hal itu, dia menyarankan para mahasiswa untuk membawa botol minuman yang bisa dipakai berkali-kali.
"Bawalah botol minum setiap hari karena hal kecil ini bisa membawa perubahan yang besar jika dilakukan bersama. Untuk itu, kami juga sudah memberikan contoh dalam kegiatan kali ini, untuk tidak menggunakan botol minuman yang sekali pakai," tutup Rizal. (tgr)
Deklarasi tersebut melibatkan sedikitnya 3.000 mahasiswa pada acara Masa Taaruf (Masta) Mahasiswa Baru 2019 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Koordinator Komisariat (Koorkom) UMP di Lapangan UMP, Sabtu (24/8).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan sampah plastik terus meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir karena dari sekitar 9,5 miliar lembar kantong plastik yang digunakan masyarakat, sekitar 95 persennya menjadi sampah.
"Dengan merujuk data yang dihimpun KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), jumlah timbunan sampah plastik diperkirakan 14 persen dari total sampah harian atau 24.500 ton per hari atau setara 8,96 juta ton per tahun," jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan edukasi pemilahan sampah serta kesadaran bijak penggunaan plastik harus dilakukan sejak dini dan masuk dunia pendidikan resmi.
Baca juga: Sajian es krim berbahan ubi jalar dari UMP pecahkan rekor Muri
"Ini bukti komitmen kami (Universitas Muhammadiyah Purwokerto, red.) untuk bersama-sama memulai sebuah langkah yang bertujuan positif dan sangat baik, yaitu bijak dalam penggunaan plastik, terutama plastik sekali pakai," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Steering Committee Masta IMM Rizal Rifai mengatakan dalam rangka menggerakkan Generasi Bijak Plastik, pihaknya melakukan gerakan kurangi sampah plastik dengan mewajibkan mahasiswa baru untuk membawa tumbler.
Baca juga: Ratusan mahasiswa dari 54 PTM se-Indonesia ikuti PSM di UMP
"Saat ini sampah telah menjadi permasalahan serius karena setidaknya seratus ribu binatang mati akibat sampah plastik. Sementara setiap tahun warga Indonesia menghasilkan 65,8 juta ton sampah. Maka dari itu, hari ini kita gerakan para mahasiswa UMP untuk bijak plastik, dan diakhiri dengan deklarasi Generasi Bijak Plastik," jelasnya.
Ia mengharapkan dengan melibatkan sedikitnya 3.000 mahasiswa baru dan panitia dari IMM UMP mampu mengurangi dampak sampah plastik.
"Mari kita menjaga lingkungan hidup dan wilayah laut, serta melakukan pengelolaan sampah dengan lebih baik agar tercipta negeri yang Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghafur," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UMP bikin alat ukur detak jantung dan saturasi oksigen
Terkait dengan hal itu, dia menyarankan para mahasiswa untuk membawa botol minuman yang bisa dipakai berkali-kali.
"Bawalah botol minum setiap hari karena hal kecil ini bisa membawa perubahan yang besar jika dilakukan bersama. Untuk itu, kami juga sudah memberikan contoh dalam kegiatan kali ini, untuk tidak menggunakan botol minuman yang sekali pakai," tutup Rizal. (tgr)