Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan anggaran untuk pengadaan akuarium di ruang pamer Balai Benih Ikan (BBI) guna mendukung rintisan destinasi wisata aneka ikan hias.

"Anggaran untuk pengadaan akuarium sudah diusulkan lewat APBD 2020," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Balai Benih Pertanian dan Perikanan Abdullah Muttaqin di Kudus, Selasa.

Dengan tersedianya akuarium, dia berharap, para pembudi daya ikan hias di Kudus lebih tertarik memanfaatkan BBI tersebut sebagai ruang pamer aneka ikan hias.

Ia mengakui para pembudi daya ikan hias memang mengeluhkan belum tersedianya akuarium di ruang pamer BBI karena untuk membawa akuarium milik mereka dari tempat usahanya menuju BBI juga membutuhkan biaya yang lebih mahal dan risiko akuarium mengalami kerusakan.

Usulan akuarium pada 2020, kata dia, untuk setiap petak tiga unit, sedangkan petak yang tersedia berjumlah sembilan petak.

"Total usulan pengadaan aquarium sebanyak 27 unit," ujarnya.

Baca juga: Puluhan ton ikan di Waduk Wadaslintang mati mendadak

Untuk menghidupkan BBI Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, katanya, membutuhkan kerja sama dengan para pembudidaya ikan hias karena di BBI tersebut memang difokuskan untuk budi daya ikan hias.

Ketika sudah banyak pembudidaya yang memanfaatkan BBI tersebut, nantinya bisa menjadi destinasi wisata baru karena masyarakat bisa melihat proses budidaya dari dekat.

Selain memiliki ruang pamer, di kompleks BBI Margorejo juga terdapat kolam ikan yang disewakan kepada pihak ketiga untuk pengembangan ikan koi.

Upaya menjadikan BBI menjadi salah satu destinasi wisata juga sudah ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus serta Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Kudus.

Baca juga: 5.000 ikan uceng ditebar di perairan umum Temanggung

Destinasi wisata lain yang bisa dikunjungi masyarakat selain BBI, yakni wisata ternak rusa dan kuliner daging rusa.

Harapannya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat juga bisa menawarkan paket wisata, yakni wisata tanaman padi organik, ternak rusa dan kuliner serta wisata Balai Benih Ikan.

Sementara itu dengan Dinas Pendidikan dan Kepemudaan terkait sosialisasi kepada sekolah-sekolah terkait adanya destinasi wisata baru yang bisa menjadi edukasi untuk anak usia dini tentang budi daya ikan hias.

Pengunjung yang datang ke BBI tidak hanya disuguhi aneka jenis ikan hias, melainkan bisa melihat proses pembenihan hingga siap dijual.

Baca juga: BKIPM Semarang tebar 50.000 benih ikan di Rawa Pening
Baca juga: Fenomena "upwelling" picu kematian ikan Waduk Wadaslintang

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024