Semarang (ANTARA) - Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog  Divre Jawa Tengah sudah mulai bisa memasarkan produk Pertamina, begitu sebaliknya outlet elpiji milik Pertamina dapat memasarkan produk komersial milik Bulog.

Konsep kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatangan kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan Perum Bulog Divre Jawa Tengah terkait optimalisasi RPK di Semarang, Jumat.

Kepala Perum BULOG Divre Jateng Taufan Akib mengatakan sinergi tersebut merupakan upaya bersama untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, sekaligus sebagai upaya untuk saling membantu, saling mendukung, dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan, serta peraturan internal masing-masing. 

"Melalui RPK nanti, selain komoditas pangan Bulog juga akan menjual gas NPSO Pertamina. Begitu pun sebaliknya, agen gas NPSO Pertamina bisa menjual produk komoditas Bulog," kata Taufan.

Baca juga: Pertamina dan Bulog optimalkan RPK untuk salurkan elpiji nonsubsidi

RPK, tambah Taufan, merupakan program kerja sama Bulog dengan masyarakat dalam melakukan pemasaran produk dan RPK dibentuk dalam rangka menstabilkan harga pangan dan mengembangkan distribusi produk Bulog.

Saat ini di Jawa Tengah terdapat 11.890 outlet RPK dan jumlah tersebut terus bertambah dan ditargetkan mampu menembus 14.500 outlet RPK hingga akhir tahun 2019.

Taufan menyebutkan kriteria Sahabat RPK yang ingin bergabung menjadi outlet elpiji harus memenuhi syarat aktif sebagai Sahabat RPK dan rutin melakukan repeat order minimal dalam 3 (tiga) bulan terakhir. Selain itu, memiliki toko/outlet untuk mendisplay gas elpiji nonsubsidi.

"Syarat lainnya, selama bergabung menjadi Sahabat RPK tidak pernah melakukan wanprestasi dan selanjutnya direkomendasikan secara tertulis oleh Perum Bulog subdivre setempat," katanya.

Baca juga: Bulog Batang gandeng TNI sosialisasikan program Rumah Pangan Kita

Untuk kriteria Outlet elpiji Pertamina yang ingin bergabung menjadi Sahabat RPK, lanjut Taufan, juga harus aktif sebagai Outlet elpiji dan rutin melakukan repeat order. Outlet tersebut harus memiliki tempat untuk mendisplay produk komersial Perum Bulog.

"Selama bergabung menjadi Outlet elpiji tidak pernah melakukan wanprestasi dan mendapatkan rekomendasi secara tertulis oleh agen elpiji yang ditunjuk oleh Pertamina," katanya.

Terkait dengan harga produk yang diberikan Bulog kepada outlet elpiji adalah harga yang ditetapkan Perum Bulog kantor pusat dan disampaikan melalui Kantor Wilayah Bulog Divre Jateng dan diteruskan kepada kantor cabang (Subdivre) Bulog yang kemudian diupdate secara berkala atau insidentil sesuai kebutuhan.

"Harga yang diberikan Pertamina melalui agen elpiji kepada Sahabat RPK adalah sesuai dengan SK yang berlaku," tutup Taufan.
Baca juga: Permintaan kebutuhan pokok di RPK meningkat saat Ramadhan
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024