Magelang (ANTARA) - Kegiatan pelajar peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Resimen Induk Kodam IV/Diponegoro di Magelang, Jawa Tengah, dapat menanamkan rasa percaya diri anak-anak, kata guru pendamping SMN Provinsi Sulawesi Utara, Jefta Makikui.
"Kegiatan bela negara di Rindam IV/Diponegoro ini bagus untuk pengembangan karakter anak-anak," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menuturkan melalui sejumlah "fun games" anak-anak dididik untuk disiplin dan kompak.
Ia mengatakan melalui SMN ini anak-anak dituntut untuk mandiri karena jauh dari orang tua dan anak bisa lebih tegas.
"Dengan kegiatan pelatihan dari para tentara yang profesional ini diharapkan nantinya para siswa akan lebih mencintai negara ini," katanya.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa tetap dilanjutkan untuk tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini sangat positif bagi generasi muda penerus bangsa.
Baca juga: Peserta SMN asal Jateng diminta hormati adat istiadat setempat
Manajer CSR PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Ike Yutiane Purwanita mengatakan anak-anak peserta SMN dibawa ke Rindam untuk dibekali bagaimana mereka cinta tanah air dan menanamkan kesadaran terhadap bangsa dan negara ini.
"Di sini anak-anak dibekali dengan bagaimana dia cinta tanah air, bagaimana kesadaran mereka berbangsa dan bernegara, bagaimana mereka bisa membela negaranya dan yang pasti hal ini akan bermanfaat buat ke depannya, untuk pribadi maupun untuk negara kita," katanya.
Peserta program SMN dari Provinsi Sulut ini diikuti sebanyak 23 siswa, tiga di antaranya adalah penyandang disabilitas.
Mereka mengikuti program bela negara di Rindam IV/Diponegoro pada 14-15 Agustus 2019. Setelah dari Rindam peserta SMN dari Sulut ini akan diajak menuju Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
SMN 2019 di Jateng didukung sepenuhnya oleh PT Angkasa Pura 1, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PTPN IX, dan PTPN X.
Baca juga: Pejabat BUMN ikut menari bersama peserta SMN asal Sulawesi Utara
Baca juga: Peserta SMN Jateng dapat pelatihan jurnalistik tangkal hoaks
"Kegiatan bela negara di Rindam IV/Diponegoro ini bagus untuk pengembangan karakter anak-anak," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menuturkan melalui sejumlah "fun games" anak-anak dididik untuk disiplin dan kompak.
Ia mengatakan melalui SMN ini anak-anak dituntut untuk mandiri karena jauh dari orang tua dan anak bisa lebih tegas.
"Dengan kegiatan pelatihan dari para tentara yang profesional ini diharapkan nantinya para siswa akan lebih mencintai negara ini," katanya.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa tetap dilanjutkan untuk tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini sangat positif bagi generasi muda penerus bangsa.
Baca juga: Peserta SMN asal Jateng diminta hormati adat istiadat setempat
Manajer CSR PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Ike Yutiane Purwanita mengatakan anak-anak peserta SMN dibawa ke Rindam untuk dibekali bagaimana mereka cinta tanah air dan menanamkan kesadaran terhadap bangsa dan negara ini.
"Di sini anak-anak dibekali dengan bagaimana dia cinta tanah air, bagaimana kesadaran mereka berbangsa dan bernegara, bagaimana mereka bisa membela negaranya dan yang pasti hal ini akan bermanfaat buat ke depannya, untuk pribadi maupun untuk negara kita," katanya.
Peserta program SMN dari Provinsi Sulut ini diikuti sebanyak 23 siswa, tiga di antaranya adalah penyandang disabilitas.
Mereka mengikuti program bela negara di Rindam IV/Diponegoro pada 14-15 Agustus 2019. Setelah dari Rindam peserta SMN dari Sulut ini akan diajak menuju Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
SMN 2019 di Jateng didukung sepenuhnya oleh PT Angkasa Pura 1, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PTPN IX, dan PTPN X.
Baca juga: Pejabat BUMN ikut menari bersama peserta SMN asal Sulawesi Utara
Baca juga: Peserta SMN Jateng dapat pelatihan jurnalistik tangkal hoaks