Purworejo (ANTARA) - Bawaslu Kabupaten Purworejo menjadikan Program Jagongan Pemilu (Jalu) sebagai ruang edukasi pemilu dan demokrasi bagi masyarakat Purworejo, kata Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Purworejo Ali Yafie.

Ali di Purworejo, Kamis, mengatakan program Jalu edisi pertama mengangkat tema Pilkada dalam Lintasan Sejarah.

"Masyarakat diajak untuk mengingat kembali perjalanan pemilu dari masa kolonial hingga reformasi," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan Jalu melanjutkan program yang sebelumnya pernah berlangsung di siaran Radio Irama FM.

"Tema pilkada diambil untuk menyongsong penyelenggaraan Pilkada 2020 jilid empat yang akan berlangsung di 270 daerah, termasuk di Kabupaten Purworejo," katanya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo Nur Kholiq mengatakan Program Jalu diselenggarakan untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat umum.

"Program Jalu merupakan forum dialektika yang mendiskusikan isu demokrasi dan pemilu," katanya.

Baca juga: Tahapan Pilkada 2020 dimulai September, Bawaslu Purworejo mulai bersiap

Ia menyampaikan Pilkada 2020 perlu disiapkan untuk menghasilkan calon pemimpin yang berkualitas.

"Bentuk persiapan yang dilakukan saat ini yakni dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum lewat Program Jalu," katanya.

Rencananya, katanya, Program Jalu akan berlangsung dua minggu sekali. Masyarakat umum diharapkan bisa hadir untuk ikut berdiskusi terkait pilkada.

"Komisioner Bawaslu Purworejo sepakat untuk membuat konsep berbeda dalam Program Jalu. Pematerinya yakni melibatkan staf sekretariat yang mendampingi para komisioner," katanya. 

Baca juga: Pakar Unsoed: UU Pilkada perlu dikaji kembali untuk eliminasi kasus korupsi
Baca juga: Amankan Pilkada 2020, anggota Satpol Pekalongan dibekali pengetahuan dan kemampuan

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024