Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang mengingatkan warga desa agar waspada terhadap gerakan para cukong atau bandar judi yang berpotensi mencederai pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak, 29 September 2019.

Wakil Bupati Batang Suyono di Batang, Senin, mengatakan bahwa para cukong atau bandar judi tersebut akan mencari keuntungan pribadi pada pelaksanaan pilkades sehingga hal tersebut akan menimbulkan kerawanan konflik.

Baca juga: Batang inventarisasi desa rawan pilkades

Baca juga: Pemkab Batang tolak pilkades serentak melalui e-voting

Baca juga: Polres petakan wilayah rawan konflik pilkades

Suyono menyebut sebanyak 206 desa akan melaksanakan pilkades serentak sehingga tentunya hal ini akan berpotensi menimbulkan konflik karena ada yang mengelola kepentingan pribadi menjadi kepentingan konflik umum. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan warga waspada agar tidak mudah terprovokasi terhadap gerakan para cukong itu.

Menurut dia, untuk mengantisipasi kerawanan konflik yang meluas, perlu adanya deteksi dini, baik dari masyarakat, para camat, maupun kepolisian.

Wabup menegaskan bahwa camat dan kapolsek harus dapat memetakan desa yang rawan konflik. Kalau ada konflik, harus segara mengambil tindakan.

Ia menginformasikan pendaftaran pilkades serentak pada tanggal 8 Agustus 2019.

Pemilu 2019 di Kabupaten Batang, kata dia, sudah dapat berjalan damai, sukses tanpa ekses sehingga kondisi tersebut harus dipertahankan pada pelaksanaan Pilkades Serentak 2019.

"Kerja keras Polri dan TNI yang selalu bersinergi dengan semua pihak mampu menciptakan kondisi di wilayah ini aman dan damai. Selain itu, kedewasaan masyarakat dalam berpolitik juga perlu kami apresiasi," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024