Cilacap (ANTARA) - Seekor buaya muara (crocodylus porosus) yang selama ini diduga berkeliaran di sekitar perairan Pulau Nusakambangan hingga Laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ditemukan mati karena terjebak jaring apung milik seorang nelayan.
"Buaya tersebut ditemukan mati subuh tadi karena terjebak jaring apung milik Daryanto, warga Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah," kata Ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Nusakambangan Tarmuji di Cilacap, Minggu.
Menurut dia, buaya sepanjang tiga meter itu selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan kapal patroli milik Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Cilacap.
Baca juga: Nelayan diminta waspadai kemunculan buaya di perairan Cilacap
"Selanjutnya, buaya muara tersebut dikuburkan tidak jauh dari Pantai Teluk Penyu, tepatnya di lahan kosong belakang Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap," jelasnya.
Ia mengakui proses evakuasi hingga penguburan buaya muara tersebut menarik perhatian masyarakat dan tidak sedikit warga yang berswafoto di dekat bangkai buaya tersebut.
Baca juga: Keberadaan buaya muara di Segara Anakan Cilacap terus ditelusuri
Sementara itu, Koordinator Polisi Kehutanan (Polhut) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Resor Konservasi Wilayah Cilacap Endi Suryo Heksianto mengatakan buaya tersebut merupakan buaya muara yang selama ini menghebohkan warga Cilacap.
"Kami sudah minta teman-teman untuk mengamankan bangkai buaya tersebut," katanya.
Baca juga: Buaya muara muncul, warga Kampung Laut Cilacap diimbau berhati-hati
Dalam kesempatan terpisah, Camat Kampung Laut Nurindra Wahyu Wibawa mengharapkan masyarakat di kawasan Segara Anakan khususnya Kecamatan Kampung Laut dan Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, bisa lebih tenang karena buaya yang selama ini menghebohkan warga telah ditemukan dalam kondisi mati terperangkap jaring apung.
Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya menangkap buaya tersebut sejak pertama kali muncul pada bulan Mei 2019.
"Saya berharap cuma ada satu buaya di perairan Nusakambangan hingga Segara Anakan dan itu yang ditemukan mati meskipun di video yang pernah tersebar melalui media sosial beberapa waktu lalu, sempat ada yang menyebutkan jika melihat ada dua ekor buaya di Segara Anakan. Kendati demikian, kami tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati," katanya.
Seekor buaya muara memang sering terlihat di daerah yang disebut dengan Tikungan/Terobosan Buaya yang berlokasi di Segara Anakan, Kampung Laut.
Beberapa warga juga mengaku melihat seekor buaya berenang di perairan Nusakambangan yang berdekatan dengan dermaga milik PT Solusi Bangun Indonesia (dulu bernama PT Holcim Indonesia, red.), namun belum diketahui apakah sama dengan buaya yang muncul di Terobosan/Tikungan Buaya.
"Buaya tersebut ditemukan mati subuh tadi karena terjebak jaring apung milik Daryanto, warga Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah," kata Ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Nusakambangan Tarmuji di Cilacap, Minggu.
Menurut dia, buaya sepanjang tiga meter itu selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan kapal patroli milik Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Cilacap.
Baca juga: Nelayan diminta waspadai kemunculan buaya di perairan Cilacap
"Selanjutnya, buaya muara tersebut dikuburkan tidak jauh dari Pantai Teluk Penyu, tepatnya di lahan kosong belakang Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap," jelasnya.
Ia mengakui proses evakuasi hingga penguburan buaya muara tersebut menarik perhatian masyarakat dan tidak sedikit warga yang berswafoto di dekat bangkai buaya tersebut.
Baca juga: Keberadaan buaya muara di Segara Anakan Cilacap terus ditelusuri
Sementara itu, Koordinator Polisi Kehutanan (Polhut) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Resor Konservasi Wilayah Cilacap Endi Suryo Heksianto mengatakan buaya tersebut merupakan buaya muara yang selama ini menghebohkan warga Cilacap.
"Kami sudah minta teman-teman untuk mengamankan bangkai buaya tersebut," katanya.
Baca juga: Buaya muara muncul, warga Kampung Laut Cilacap diimbau berhati-hati
Dalam kesempatan terpisah, Camat Kampung Laut Nurindra Wahyu Wibawa mengharapkan masyarakat di kawasan Segara Anakan khususnya Kecamatan Kampung Laut dan Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, bisa lebih tenang karena buaya yang selama ini menghebohkan warga telah ditemukan dalam kondisi mati terperangkap jaring apung.
Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya menangkap buaya tersebut sejak pertama kali muncul pada bulan Mei 2019.
"Saya berharap cuma ada satu buaya di perairan Nusakambangan hingga Segara Anakan dan itu yang ditemukan mati meskipun di video yang pernah tersebar melalui media sosial beberapa waktu lalu, sempat ada yang menyebutkan jika melihat ada dua ekor buaya di Segara Anakan. Kendati demikian, kami tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati," katanya.
Seekor buaya muara memang sering terlihat di daerah yang disebut dengan Tikungan/Terobosan Buaya yang berlokasi di Segara Anakan, Kampung Laut.
Beberapa warga juga mengaku melihat seekor buaya berenang di perairan Nusakambangan yang berdekatan dengan dermaga milik PT Solusi Bangun Indonesia (dulu bernama PT Holcim Indonesia, red.), namun belum diketahui apakah sama dengan buaya yang muncul di Terobosan/Tikungan Buaya.