Solo (ANTARA) - Pelaku jasa pariwisata mulai memaksimalkan pasar Tiongkok seiring dengan tingginya permintaan wisata oleh masyarakat di negara tersebut, salah satunya agen wisata PT Cahaya Matahari Rembulan.
"Memang untuk membuka pasar pariwisata Solo di Tiongkok tidak semudah yang dibayangkan, ternyata banyak orang sana (Tiongkok, red) yang belum pernah mendengar nama Solo dan Jogja," kata Direktur Utama PT Cahaya Matahari Rembulan Pupun Pantiana Gunmantono di Solo, Rabu.
Meski demikian, ia yang sudah tinggal di Tiongkok sejak 20 tahun terakhir tidak patah arang untuk mengenalkan potensi pariwisata Solo dan Jogja di beberapa kota di Tiongkok, salah satunya Kunming.
"Memang sempat ada beberapa kota yang saya jajaki pasarnya, tetapi karena tidak mudah membuka akses transportasi, banyak yang jadi kendala di antaranya izin dan 'slot time', akhirnya baru Kunming yang berhasil kami realisasikan," katanya.
Ia mengatakan hingga satu tahun ke depan, Citilink dengan menggunakan pesawat charter berkapasitas 174 penumpang akan melayani penerbangan rute Solo-Kunming sekali dalam satu minggu. Sebagaimana diketahui, rute ini akan dimulai 1 Agustus 2019.
Pada perjalanan tersebut, para wisatawan bisa menikmati paket wisata sepekan, yaitu tiga malam di Jogja dan tiga malam di Solo.
"Pada paket ini kami tidak ingin kesannya murahan. Jadi untuk tarif paketnya agak mahal karena memang kami berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada wisatawan," katanya.
Ia mengatakan untuk paket yang ditawarkan paling mahal bintang 5 dengan harga Rp16 juta, bintang 4 seharga Rp12 juta, dan bintang 3 di harga Rp10 juta. Menurut dia, yang membedakan adalah kualitas hotel dan beberapa rute.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Tengah Daryono mengatakan potensi pasar wisata di Tiongkok cukup besar.
"Setidaknya ada sekitar 1,4 miliar penduduk Tiongkok, minimal 200 juta di antaranya potensial melakukan perjalanan wisata," katanya.
Ia mengatakan jika dulu pasar tersebut hanya diperebutkan segelintir negara saat ini sudah lebih banyak lagi, termasuk Indonesia.
"Oleh karena itu, kami apresiasi dibukanya rute Solo-Kunming ini. Harapannya bisa makin mengenalkan Solo ke pasar luar negeri," katanya.
Baca juga: Ganjar tawarkan peluang investasi ke sejumlah pengusaha Tiongkok
"Memang untuk membuka pasar pariwisata Solo di Tiongkok tidak semudah yang dibayangkan, ternyata banyak orang sana (Tiongkok, red) yang belum pernah mendengar nama Solo dan Jogja," kata Direktur Utama PT Cahaya Matahari Rembulan Pupun Pantiana Gunmantono di Solo, Rabu.
Meski demikian, ia yang sudah tinggal di Tiongkok sejak 20 tahun terakhir tidak patah arang untuk mengenalkan potensi pariwisata Solo dan Jogja di beberapa kota di Tiongkok, salah satunya Kunming.
"Memang sempat ada beberapa kota yang saya jajaki pasarnya, tetapi karena tidak mudah membuka akses transportasi, banyak yang jadi kendala di antaranya izin dan 'slot time', akhirnya baru Kunming yang berhasil kami realisasikan," katanya.
Ia mengatakan hingga satu tahun ke depan, Citilink dengan menggunakan pesawat charter berkapasitas 174 penumpang akan melayani penerbangan rute Solo-Kunming sekali dalam satu minggu. Sebagaimana diketahui, rute ini akan dimulai 1 Agustus 2019.
Pada perjalanan tersebut, para wisatawan bisa menikmati paket wisata sepekan, yaitu tiga malam di Jogja dan tiga malam di Solo.
"Pada paket ini kami tidak ingin kesannya murahan. Jadi untuk tarif paketnya agak mahal karena memang kami berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada wisatawan," katanya.
Ia mengatakan untuk paket yang ditawarkan paling mahal bintang 5 dengan harga Rp16 juta, bintang 4 seharga Rp12 juta, dan bintang 3 di harga Rp10 juta. Menurut dia, yang membedakan adalah kualitas hotel dan beberapa rute.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Tengah Daryono mengatakan potensi pasar wisata di Tiongkok cukup besar.
"Setidaknya ada sekitar 1,4 miliar penduduk Tiongkok, minimal 200 juta di antaranya potensial melakukan perjalanan wisata," katanya.
Ia mengatakan jika dulu pasar tersebut hanya diperebutkan segelintir negara saat ini sudah lebih banyak lagi, termasuk Indonesia.
"Oleh karena itu, kami apresiasi dibukanya rute Solo-Kunming ini. Harapannya bisa makin mengenalkan Solo ke pasar luar negeri," katanya.
Baca juga: Ganjar tawarkan peluang investasi ke sejumlah pengusaha Tiongkok