Semarang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono optimistis pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jateng dapat mencapai 7 persen dalam waktu dekat berdasarkan beberapa indikator.
"Perekonomian Jateng tumbuh positif dengan tren di atas pertumbuhan ekonomi nasional, kemiskinan turun signifikan, demikian pula tingkat pengangguran terbuka yang rendah dan inflasi yang terkendali," katanya di Semarang, Selasa.
Sekda menyebutkan tren investasi Jateng terus mengalami peningkatan sejak 2013, bahkan pada 2018, total investasi yang diperoleh Jateng, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) melebihi 4 miliar dollar Amerika.
Selain itu, Provinsi Jateng juga menempati peringkat ketiga di Indonesia, sebagai provinsi tujuan investasi.
Meskipun telah berada di jalur yang positif, Sekda berpandangan Jateng harus terus melakukan inovasi, kreasi, dan membuat berbagai program kebijakan yang progresif agar terjadi lompatan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya dengan mendorong masuknya investasi sebesar-besarnya pada berbagai sektor ke Provinsi Jateng.
Untuk itu, Pemprov Jateng terus berupaya memberikan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di wilayah berpenduduk kurang lebih 34 juta jiwa ini.
Baca juga: Taj Yasin: Pemprov Jateng kembangkan kawasan industri
"Caranya dengan menyediakan pelayanan terpadu satu pintu, melakukan reformasi peraturan perizinan dan menerapkan penggunaan sistem 'Online Single Submission', membangun Sistem Informasi Aplikasi Perizinan Jateng, dan membuat pusat informasi dan promosi yang terintegrasi melalui Koridor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng," ujarnya.
Selain itu, infrastruktur juga menjadi perhatian sehingga terus dilakukan pembangunan seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, jalan tol, ketersediaan energi dan kawasan industri, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Guna mendukung tersedianya tenaga kerja untuk dunia usaha, Pemprov Jateng juga menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.
Tercatat ada 274 universitas dengan total kelulusan sekitar 103.000 orang per tahun, 1.189 SMK dengan lulusan 150.000 siswa per tahun, dan Balai Latihan Kerja dengan lulusan kurang lebih 1.200 orang per tahun.
Baca juga: Sri Mulyani: Kapasitas pertumbuhan ekonomi 5,0-5,5 persen
Baca juga: Pemprov Jateng ditantang naikkan pertumbuhan hingga 7 persen
"Perekonomian Jateng tumbuh positif dengan tren di atas pertumbuhan ekonomi nasional, kemiskinan turun signifikan, demikian pula tingkat pengangguran terbuka yang rendah dan inflasi yang terkendali," katanya di Semarang, Selasa.
Sekda menyebutkan tren investasi Jateng terus mengalami peningkatan sejak 2013, bahkan pada 2018, total investasi yang diperoleh Jateng, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) melebihi 4 miliar dollar Amerika.
Selain itu, Provinsi Jateng juga menempati peringkat ketiga di Indonesia, sebagai provinsi tujuan investasi.
Meskipun telah berada di jalur yang positif, Sekda berpandangan Jateng harus terus melakukan inovasi, kreasi, dan membuat berbagai program kebijakan yang progresif agar terjadi lompatan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya dengan mendorong masuknya investasi sebesar-besarnya pada berbagai sektor ke Provinsi Jateng.
Untuk itu, Pemprov Jateng terus berupaya memberikan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di wilayah berpenduduk kurang lebih 34 juta jiwa ini.
Baca juga: Taj Yasin: Pemprov Jateng kembangkan kawasan industri
"Caranya dengan menyediakan pelayanan terpadu satu pintu, melakukan reformasi peraturan perizinan dan menerapkan penggunaan sistem 'Online Single Submission', membangun Sistem Informasi Aplikasi Perizinan Jateng, dan membuat pusat informasi dan promosi yang terintegrasi melalui Koridor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng," ujarnya.
Selain itu, infrastruktur juga menjadi perhatian sehingga terus dilakukan pembangunan seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, jalan tol, ketersediaan energi dan kawasan industri, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Guna mendukung tersedianya tenaga kerja untuk dunia usaha, Pemprov Jateng juga menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.
Tercatat ada 274 universitas dengan total kelulusan sekitar 103.000 orang per tahun, 1.189 SMK dengan lulusan 150.000 siswa per tahun, dan Balai Latihan Kerja dengan lulusan kurang lebih 1.200 orang per tahun.
Baca juga: Sri Mulyani: Kapasitas pertumbuhan ekonomi 5,0-5,5 persen
Baca juga: Pemprov Jateng ditantang naikkan pertumbuhan hingga 7 persen