Batang (ANTARA) - Komunitas Pendaki Gunung Batang Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan gerakan "Explore 7 summit of Batang" yang bertujuan memperkenalkan potensi tujuh puncak gunung yang dimiliki di wilayah setempat.

Ketua KPGB Yuswanto di Batang, Minggu, mengatakan bahwa gerakan "Explore 7 Summit of Batang" ini dikemas dalam bentuk antara lain berupa kegiatan jelajah alam, camping, sarasehan budaya, bakti sosial, dan konservasi.

"Kita memiliki tujuh puncak gunung yang eksotis yang tentunya akan sia-sia jika potensi tersebut tidak dikembangkan," katanya.

Sebanyak tujuh puncak gunung tersebut yaitu Gunung Kemulan yang memiliki ketinggian 1.857 mdpl), Gunung Alang atau Trenggunasi (2.239 mdpl), Gunung Kembang (1.980 mdpl), Gunung Sipandu (2.241 mdpl), Gunung Gajah Mungkur (2.101 mdpl), Gunung Butak (2.222 mdpl), dan Gunung Prau (2.565 mdpl).

Ia mengatakan pada kegiatan ini KPGB memiliki empat misi yaitu konservasi yang bertujuan untuk mengenalkan generasi muda pada dunia konservasi.

"Terkait konservasi kita sudah melakukan dengan dukungan komunitas lain seperti dari Pakubara dan Racika Palm. Kita melakukan penanaman sebanyak 3.000 pohon aren di 6 Dukuh di Desa Mojotengah," katanya.

Selanjutnya, kata dia, untuk misi edukasi kepada para pendaki gunung yaitu memberikan pengetahuan tentang ilmu dasar pendakian gunung berupa navigasi darat, orientasi medan, dan lainnya.

Ia mengatakan adapun misi ke tiga adalah kegiatan sosial seperti mengajak generasi muda untuk memilik empati lebih pada sesama.

"Pada misi ini bertujuan mengubah kesan aktifitas pendakian yang hanya sesuatu yang mubazir," katanya.

Adapun untuk misi keempat, kata dia, adalah ingin memperkenalkan histori atau sejarah mengenai asal atau adat istiadat maupun kearifan lokal pada masing-masing puncak pegunungan tersebut.

"Jadi setiap kita menjelajah atau mendaki gunung, kita undang para sesepuh untuk menceritakan sejarah tempat kepada kawula muda. Tentunya, kita menginginkan adanya sinergi karena memperkenalkan wisata Batang adalah tugas semua warga," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024