Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Banyumas membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Judi Pilkades menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2019 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang akan digelar pada tanggal 23 Juli 2019.
"Perlu kita pahami bahwa judi ini adalah sebuah penyakit masyarakat yang harus ditindak tegas karena memberikan dampak, berdampak secara masif kepada keluarga pejudi itu maupun kepada lingkungan sekitarnya. Khusus untuk Pilkades ini juga bisa memberikan dampak permusuhan karena biasanya bandar judi mengendalikan permainan-permainan," kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Kapolres mengatakan hal itu kepada wartawan usai Apel Persiapan Pengamanan Pilkades Serentak 2019 dan Pengkukuhan Satgas Anti-Judi Pilkades yang digelar di halaman Markas Polres Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, tidak berlebihan kalau pihaknya membentuk Satgas Anti-Judi Pilkades untuk menunjukkan bahwa Polres Banyumas siap untuk mengamankan dan siap untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Banyumas.
"Yang jelas kita membentuk satuan tugas itu, anggota-anggota tertentu kita beri surat perintah untuk kemudian dia mendeteksi, mempelajari informasi-informasi di tengah masyarakat, mana-mana saja yang bermain, itu nanti akan ditangkap," katanya.
Baca juga: Amankan pilkades serentak, Polres Banyumas minta dukungan polres tetangga
Ia menegaskan pihaknya akan bertindak tegas terhadap semua praktik perjudian dalam Pilkades, termasuk "wuwur".
Terkait dengan pengamanan Pilkades Serentak 2019 yang akan digelar di 257 desa se-Kabupaten Banyumas dan diikuti sekitar 750 calon kepala desa, Kapolres mengatakan pihaknya akan mengerahkan 1.135 personel Polres Banyumas.
Menurut dia, pihaknya juga telah meminta bantuan personel dari tujuh Polres tetangga, yakni Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Brebes, Tegal, dan Pemalang, masing-masing sebanyak 30 personel.
Selain itu, kata dia, Polres Banyumas juga akan mendapat bantuan sebanyak 100 personel dari Direktorat Sabhara Polda Jateng dan 100 personel dari Satuan Brimob Polda Jateng serta dari luar Polri sebanyak 510 personel.
"Ini menunjukkan bahwa Polres Banyumas tidak 'underestimate' (meremehkan). Kita mengantisipasi segala macam bentuk kerawanan dan kita yakinkan bahwa Pilkades serentak di wilayah kabupaten Banyumas ini bisa berlangsung dengan aman, damai, dan sejuk,"ujarnya.
Disinggung mengenai wilayah yang potensi kerawanannya tinggi, dia mengatakan berdasarkan pengalaman, Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, memiliki kerawanan paling tinggi karena dalam dua Pilkades sebelumnya selalu ada perkelahian antarpendukung sehingga pihaknya berusaha meminimalisasi agar hal itu tidak terjadi pada Pilkades kali ini.
"Kemudian ada tujuh desa lainnya yang kita anggap punya kerawanan sehingga kita harus benar-benar antisipasi. Kita yakinkan tahun ini harus bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Baca juga: Pilkades Serentak Banyumas 2021 gunakan e-voting
Baca juga: Hadapi permasalahan, anggota BPD tiga desa di Kudus belum dipilih
Baca juga: Bupati Boyolali minta konstestan Pilkades berjiwa ksatria
"Perlu kita pahami bahwa judi ini adalah sebuah penyakit masyarakat yang harus ditindak tegas karena memberikan dampak, berdampak secara masif kepada keluarga pejudi itu maupun kepada lingkungan sekitarnya. Khusus untuk Pilkades ini juga bisa memberikan dampak permusuhan karena biasanya bandar judi mengendalikan permainan-permainan," kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Kapolres mengatakan hal itu kepada wartawan usai Apel Persiapan Pengamanan Pilkades Serentak 2019 dan Pengkukuhan Satgas Anti-Judi Pilkades yang digelar di halaman Markas Polres Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, tidak berlebihan kalau pihaknya membentuk Satgas Anti-Judi Pilkades untuk menunjukkan bahwa Polres Banyumas siap untuk mengamankan dan siap untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Banyumas.
"Yang jelas kita membentuk satuan tugas itu, anggota-anggota tertentu kita beri surat perintah untuk kemudian dia mendeteksi, mempelajari informasi-informasi di tengah masyarakat, mana-mana saja yang bermain, itu nanti akan ditangkap," katanya.
Baca juga: Amankan pilkades serentak, Polres Banyumas minta dukungan polres tetangga
Ia menegaskan pihaknya akan bertindak tegas terhadap semua praktik perjudian dalam Pilkades, termasuk "wuwur".
Terkait dengan pengamanan Pilkades Serentak 2019 yang akan digelar di 257 desa se-Kabupaten Banyumas dan diikuti sekitar 750 calon kepala desa, Kapolres mengatakan pihaknya akan mengerahkan 1.135 personel Polres Banyumas.
Menurut dia, pihaknya juga telah meminta bantuan personel dari tujuh Polres tetangga, yakni Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Brebes, Tegal, dan Pemalang, masing-masing sebanyak 30 personel.
Selain itu, kata dia, Polres Banyumas juga akan mendapat bantuan sebanyak 100 personel dari Direktorat Sabhara Polda Jateng dan 100 personel dari Satuan Brimob Polda Jateng serta dari luar Polri sebanyak 510 personel.
"Ini menunjukkan bahwa Polres Banyumas tidak 'underestimate' (meremehkan). Kita mengantisipasi segala macam bentuk kerawanan dan kita yakinkan bahwa Pilkades serentak di wilayah kabupaten Banyumas ini bisa berlangsung dengan aman, damai, dan sejuk,"ujarnya.
Disinggung mengenai wilayah yang potensi kerawanannya tinggi, dia mengatakan berdasarkan pengalaman, Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, memiliki kerawanan paling tinggi karena dalam dua Pilkades sebelumnya selalu ada perkelahian antarpendukung sehingga pihaknya berusaha meminimalisasi agar hal itu tidak terjadi pada Pilkades kali ini.
"Kemudian ada tujuh desa lainnya yang kita anggap punya kerawanan sehingga kita harus benar-benar antisipasi. Kita yakinkan tahun ini harus bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Baca juga: Pilkades Serentak Banyumas 2021 gunakan e-voting
Baca juga: Hadapi permasalahan, anggota BPD tiga desa di Kudus belum dipilih
Baca juga: Bupati Boyolali minta konstestan Pilkades berjiwa ksatria