Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali Seno Samodro meminta kontestan berjiwa ksatria dalam menyikapi hasil pemilihan kepala desa (Pilkades) 2019 yang digelar serentak di 228 desa tersebar di 22 kecamatan.

"Kami minta kontestan dalam menyikapi hasilnya Pilkades harus satria siap menerima kekalahan dan siap menang," kata Bupati disela memantau hasil penghitungan suara Pilkades serentak dengan cara e-voting, di Boyolali, Jateng, Sabtu.

Bupati mengatakan dari pantauan di beberapa desa yang menggelar Pilkades serentak, antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam pesta demokrasi tingkat Desa ini. Partisipasi masyarakat terlihat pada Pilkades yang menggunakan baik sistem elektronik ( e-voting) maupun manual dengan mencoblos dapat terlaksana lancar.

Pilkades Boyolali hasilnya tidak banyak kejutan, tetapi di tingkat Kabupaten menyiapkan dest khusus, jadi jika ada yang komplain petugas siap selama 24 jam di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Boyolali. Hal ini, kemudian segera dirapatkan, dan hasilnya bisa ditunggu.

"Kami melakukan langkah-langkah itu, untuk mengantisipasi kontestan yang komplain. Namun, kami sudah melakukan pendataan kejadian kisruh dalam Pilkades Boyolali sangat kecil atau mendekti nol," kata Bupati.

Kendati demikian, Bupati menyakini Pilkades serentak tahun ini, di Boyolaki berjalan lancar, tertib, dan baik serta hasilnya dapat memuaskan semua orang. Unsur

"Kami ingatkan kembali bagi tidak menang terima dengan besar hati. Saya kira tidak perlu emosi apalagi sampai anarkis. Jauhkan dari hal seperti itu. Kita bisa berjiwa satria untuk siap menang dan juga harus siap kalah," katanya.

Bupati berharap bagi Kades yang menang agar segera bisa dilantik, bekerja dan membangun desanya masing-masing. Masyarakat tidak bisa menunggu berlama-lama atas apa yang dijanjikan kades terpilih sesuai apa yang dijanjikan dalam kampanyenya.

"Kami berharap Kedes terpilih, tidak dalam waktu lama segera dilantik agar segera bisa selaras dengan anggaran. Pembangunan pedesaan bisa maksimal dan lebih optimal," katanya.

Pemkab Boyolali melaksanakan Pilkades Serentak 2019 yang diikuti sebanyak 627 calon dari 228 desa di Boyolali, Sabtu.

Menurut Kepala Dispermasdes Boyolali Purwanto pilkades serentak yang digelar di 228 desa di Boyolali tersebut terdapat dua metode untuk melakukan pemungutan suara, yakni metode elektronik voting (e-voting) sebanyak 69 desa dan konvensional manual dengan cara mencoblos langsung surat suara ada 160 desa.

Menurut Purwanto, meski dilaksanakan secara elektronik atau e-voting, tetapi dalam pilkades tersebut digelar secara "off-line", sehingga tidak bisa ditembus oleh "hacker".

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024