Semarang (ANTARA) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang menyantuni anak yatim piatu di Yayasan Panti Asuhan Tarbiyatul Yatim Semarang dalam rangka memperingati bulan bakti karantina ikan dan mutu hasil perikanan.
"Kegiatan sore ini salah satu bentuk implementasi dari bulan bakti karantina ikan dan mutu hasil perikanan dimana salah satu agendanya adalah berbagi untuk generasi sehat dan cerdas," kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana di Semarang, Selasa.
Selain bulan bakti karantina ikan dan mutu hasil perikanan BKIPM Semarang, kegiatan sosial ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama anak yatim piatu.
Santunan yang diberikan BKIPM Semarang berupa ikan segar jenis makarel, kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, mi instan, makanan ringan dan uang tunai.
"Mudah-mudahan sebagian rezeki yang sudah kami kumpulkan ini bermanfaat bagi adik-adik dan bisa membantu, disini juga ada ikan segar, bakso ikan, kerupuk ikan yang kami serahkan bantuan dari unit-unit pengolahan ikan," ujarnya.
Baca juga: 246 ribu benih lobster dilepasliarkan di Karimunjawa
Selain itu, kegiatan di salah satu panti asuhan di Kota Semarang ini juga bertujuan menyosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, sekaligus pentingnya mengonsumsi ikan bagi generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana tampak terharu karena teringat ibundanya yang telah meninggal dunia sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD).
Pimpinan BKIPM Semarang itu bahkan sempat memanggil dua anak yang telah ditinggal ibunya sejak kecil.
"Kami berharap adik-adik di panti asuhan ini bisa menjadi orang-orang sukses dan hidupnya memberi berkah bagi orang lain," katanya.
Baca juga: BKIPM petakan sebaran ikan berbahaya dan invasif
"Kegiatan sore ini salah satu bentuk implementasi dari bulan bakti karantina ikan dan mutu hasil perikanan dimana salah satu agendanya adalah berbagi untuk generasi sehat dan cerdas," kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana di Semarang, Selasa.
Selain bulan bakti karantina ikan dan mutu hasil perikanan BKIPM Semarang, kegiatan sosial ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama anak yatim piatu.
Santunan yang diberikan BKIPM Semarang berupa ikan segar jenis makarel, kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, mi instan, makanan ringan dan uang tunai.
"Mudah-mudahan sebagian rezeki yang sudah kami kumpulkan ini bermanfaat bagi adik-adik dan bisa membantu, disini juga ada ikan segar, bakso ikan, kerupuk ikan yang kami serahkan bantuan dari unit-unit pengolahan ikan," ujarnya.
Baca juga: 246 ribu benih lobster dilepasliarkan di Karimunjawa
Selain itu, kegiatan di salah satu panti asuhan di Kota Semarang ini juga bertujuan menyosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, sekaligus pentingnya mengonsumsi ikan bagi generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana tampak terharu karena teringat ibundanya yang telah meninggal dunia sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD).
Pimpinan BKIPM Semarang itu bahkan sempat memanggil dua anak yang telah ditinggal ibunya sejak kecil.
"Kami berharap adik-adik di panti asuhan ini bisa menjadi orang-orang sukses dan hidupnya memberi berkah bagi orang lain," katanya.
Baca juga: BKIPM petakan sebaran ikan berbahaya dan invasif