Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada musim kemarau 2019 memetakan diperkirakan ada 11 titik merupakan wilayah rawan kekeringan tersebar di tujuh kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo di Pekalongan, Jumat (12/7), mengatakan bahwa sebelas titik rawan kekeringan tersebut yaitu Desa Kesesi, Ujungnegoro, Luraging, Pangkah, Kedungkebo, dan Pegandon.
"Pemetaaan daerah rawan kekeringan ini untuk memudahkan pemkab melakukan antisipasi dan penyaluran air bersih pada warga yang berada di wilayah itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini BPBD juga telah melakukan koordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).
Baca juga: Distribusi air ke wilayah kekeringan di Banjarnegara terus berlanjut
BPBD, kata dia, telah menyiapkan langkah antisipasi untuk memberikan bantuan droping air bersih kepada warga yang berada di wilayah kekeringan.
"Secara lisan, kami sudah berkomunikasi dengan PMI dan PDAM karena rencananya rapat baru dilakukan minggu ini. Jika nanti ada permohonan bantuan droping air agar pihak terkait siap menyalurkan air bersih," katanya.
Ia mengatakan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih juga bisa mengajukan permohonan bantuan dropping air ke BPBD.
"Biasanya jika ada masyarakat yang membutuhkan air, mereka langsung menghubungi pemkab. Yang jelas, kita siap menyalurkan air bersih pada warga tanpa harus melalui prosedur yang 'njlimet' (sulit)," katanya.
Baca juga: Meluas, kekeringan di Banyumas menjadi 12 desa
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo di Pekalongan, Jumat (12/7), mengatakan bahwa sebelas titik rawan kekeringan tersebut yaitu Desa Kesesi, Ujungnegoro, Luraging, Pangkah, Kedungkebo, dan Pegandon.
"Pemetaaan daerah rawan kekeringan ini untuk memudahkan pemkab melakukan antisipasi dan penyaluran air bersih pada warga yang berada di wilayah itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini BPBD juga telah melakukan koordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).
Baca juga: Distribusi air ke wilayah kekeringan di Banjarnegara terus berlanjut
BPBD, kata dia, telah menyiapkan langkah antisipasi untuk memberikan bantuan droping air bersih kepada warga yang berada di wilayah kekeringan.
"Secara lisan, kami sudah berkomunikasi dengan PMI dan PDAM karena rencananya rapat baru dilakukan minggu ini. Jika nanti ada permohonan bantuan droping air agar pihak terkait siap menyalurkan air bersih," katanya.
Ia mengatakan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih juga bisa mengajukan permohonan bantuan dropping air ke BPBD.
"Biasanya jika ada masyarakat yang membutuhkan air, mereka langsung menghubungi pemkab. Yang jelas, kita siap menyalurkan air bersih pada warga tanpa harus melalui prosedur yang 'njlimet' (sulit)," katanya.
Baca juga: Meluas, kekeringan di Banyumas menjadi 12 desa