Purwokerto (ANTARA) - Wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang mengalami kekeringan meluas dari sepuluh desa menjadi 12 desa menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto di Purwokerto, Jumat, mengatakan 12 desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih tersebar di sembilan kecamatan.

Menurut data BPBD, kekeringan antara lain mulai melanda Desa Karanganyar di Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi dan Karanggendang di Kecamatan Sumpiuh, serta Desa Kediri dan Tamansari di Kecamatan Karanglewas.

Desa Banjarparakan dan Tipar di Kecamatan Rawalo, Desa Srowot di Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen di Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun Kidul di Kecamatan Purwojati, Desa Jatisaba di Kecamatan Cilongok, dan Desa Buniayu di Kecamatan Tambak juga menghadapi kekeringan.

Baca juga: Pemprov Jateng antisipasi dampak kekeringan di daerah-daerah rawan

Kekeringan dan krisis air bersih yang melanda 12 desa tersebut berdampak pada sekitar 3.150 keluarga yang terdiri atas 10.876 warga.

"Kami sudah mendistribusikan air bersih kepada mereka yang membutuhkan," kata Ariono.

Dia mengatakan, BPBD sudah menyiapkan sekitar 1.000 tanki air bersih guna mengantisipasi kemungkinan meluasnya krisis air bersih akibat kekeringan.

Menurut data BPBD Banyumas, kekeringan juga melanda wilayah kecamatan seperti Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas tahun 2018.

Baca juga: 2.027 keluarga di Banyumas terdampak kekeringan


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024