Timika (ANTARA) - Tokoh masyarakat Mimika Wilhelmus Pigai menyatakan banyak figur Papua yang layak dinominasikan untuk duduk di kursi kabinet pemerintahan mendatang, baik dari kalangan birokrasi maupun profesional.
Wilhelmus mengatakan sejumlah figur Papua yang layak tersebut, antara lain, Lukas Enembe (Gubernur aktif Provinsi Papua), Fredy Numberi (mantan Menteri Perhubungan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Michael Manufandu selaku mantan Duta Besar Indonesia untuk negara Kolumbia.
Dari kalangan profesional, ada nama Dr. Apolo Safanpo yang kini menjabat Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura, Natalis Pigai mantan komisioner Komnas HAM, dan politisi Partai Golkar Yoris Raweyai.
"Selama dua kali penyelenggaraan Pilpres, Papua memberikan dukungan suara yang sangat signifikan kepada Pak Joko Widodo. Dukungan suara yang sangat signifikan dari rakyat Papua itu harus dihargai oleh Pak Jokowi dengan menentukan figur yang tepat dari Papua yang akan ditempatkan pada jabatan menteri di kabinetnya mendatang," kata Wilhelmus di Timika, Selasa.
Mantan legislator DPRD Provinsi Papua dan DPRD Mimika tiga periode itu berharap agar keterpilihan figur Papua untuk duduk di posisi menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode mendatang bukan semata-mata karena pertimbangan politis.
"Kami berharap seperti itu, jangan karena pertimbangan politis maka orang Papua terpaksa atau dipaksakan duduk dalam kabinet supaya ada kesan keterwakilan Papua. Presiden Jokowi harus benar-benar memilih pembantu-pembantunya di kabinet dengan pertimbangan yang bersangkutan memiliki kapasitas untuk mendukung program presiden dan wakil presiden terpilih dan mampu sungguh-sungguh bekerja untuk melayani rakyat di seluruh pelosok negeri Indonesia dan menjawab persoalan-persoalan yang rakyat hadapi dewasa ini," kata Wilhelmus yang juga politisi Partai Hanura itu.
Baca juga: Rektor UMP: Kabinet harus diisi sosok yang tepat
Menurut dia, dukungan besar yang diberikan rakyat Papua kepada Presiden Jokowi pada Pilpres lalu menunjukkan bahwa rakyat Papua memiliki harapan besar di pundak mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.
Harapan-harapan itu seperti menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, pembenahan sektor pendidikan, kesehatan dan persoalan-persoalan mendasar lainnya yang hingga kini dihadapi oleh rakyat Papua.
Menyangkut figur kandidat menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Presiden-Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Mar'uf Amin periode mendatang, Wilhelmus mengharapkan agar figur yang dipercayakan itu benar-benar loyal kepada presiden dan wakil presiden sehingga mampu menjalankan apa yang menjadi kebijakan dan rencana pimpinan negara untuk membawa kemajuan rakyat di seluruh pelosok Indonesia.
Sehubungan dengan itu, kandidat yang akan dipilih harus cakap di bidangnya, memahami secara baik kondisi dan situasi Indonesia yang beragam suku, bahasa, agama dan karakteristik serta problematika di daerah masing-masing.
Khusus untuk figur kandidat menteri dari Papua, katanya, diharapkan yang bersangkutan benar-benar memahami secara baik kompleksitas dan permasalahan Papua agar dapat memberikan masukan kepada Presiden-Wapres tentang kebijakan dan program-program apa saja yang harus dilakukan untuk membawa Papua menjadi jauh lebih baik kondisinya dibanding keadaan sekarang ini.
Baca juga: Jaksa Agung jangan dari parpol
Selain di jajaran kementerian, Wilhelmus berharap Presiden-Wapres terpilih Joko Widodo-Mar'uf Amin juga memberikan kepercayaan penuh kepada putra-putri Papua lainnya untuk duduk di posisi-posisi strategis lembaga tinggi negara seperti Polri, TNI, Kejaksaan Agung dan lembaga-lembaga setingkat kementerian lainnya.
Salah satu figur putra terbaik Papua yang layak dinominasikan di lingkungan Polri, kata Wilhelmus, yaitu Paulus Waterpauw, mantan Kapolda Papua dan Kapolda Sumatera Utara yang merupakan anak asli Suku Kamoro.
Baca juga: Penyusunan kabinet diprediksi terapkan pendekatan pragmatis
Wilhelmus mengatakan sejumlah figur Papua yang layak tersebut, antara lain, Lukas Enembe (Gubernur aktif Provinsi Papua), Fredy Numberi (mantan Menteri Perhubungan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Michael Manufandu selaku mantan Duta Besar Indonesia untuk negara Kolumbia.
Dari kalangan profesional, ada nama Dr. Apolo Safanpo yang kini menjabat Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura, Natalis Pigai mantan komisioner Komnas HAM, dan politisi Partai Golkar Yoris Raweyai.
"Selama dua kali penyelenggaraan Pilpres, Papua memberikan dukungan suara yang sangat signifikan kepada Pak Joko Widodo. Dukungan suara yang sangat signifikan dari rakyat Papua itu harus dihargai oleh Pak Jokowi dengan menentukan figur yang tepat dari Papua yang akan ditempatkan pada jabatan menteri di kabinetnya mendatang," kata Wilhelmus di Timika, Selasa.
Mantan legislator DPRD Provinsi Papua dan DPRD Mimika tiga periode itu berharap agar keterpilihan figur Papua untuk duduk di posisi menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode mendatang bukan semata-mata karena pertimbangan politis.
"Kami berharap seperti itu, jangan karena pertimbangan politis maka orang Papua terpaksa atau dipaksakan duduk dalam kabinet supaya ada kesan keterwakilan Papua. Presiden Jokowi harus benar-benar memilih pembantu-pembantunya di kabinet dengan pertimbangan yang bersangkutan memiliki kapasitas untuk mendukung program presiden dan wakil presiden terpilih dan mampu sungguh-sungguh bekerja untuk melayani rakyat di seluruh pelosok negeri Indonesia dan menjawab persoalan-persoalan yang rakyat hadapi dewasa ini," kata Wilhelmus yang juga politisi Partai Hanura itu.
Baca juga: Rektor UMP: Kabinet harus diisi sosok yang tepat
Menurut dia, dukungan besar yang diberikan rakyat Papua kepada Presiden Jokowi pada Pilpres lalu menunjukkan bahwa rakyat Papua memiliki harapan besar di pundak mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.
Harapan-harapan itu seperti menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, pembenahan sektor pendidikan, kesehatan dan persoalan-persoalan mendasar lainnya yang hingga kini dihadapi oleh rakyat Papua.
Menyangkut figur kandidat menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Presiden-Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Mar'uf Amin periode mendatang, Wilhelmus mengharapkan agar figur yang dipercayakan itu benar-benar loyal kepada presiden dan wakil presiden sehingga mampu menjalankan apa yang menjadi kebijakan dan rencana pimpinan negara untuk membawa kemajuan rakyat di seluruh pelosok Indonesia.
Sehubungan dengan itu, kandidat yang akan dipilih harus cakap di bidangnya, memahami secara baik kondisi dan situasi Indonesia yang beragam suku, bahasa, agama dan karakteristik serta problematika di daerah masing-masing.
Khusus untuk figur kandidat menteri dari Papua, katanya, diharapkan yang bersangkutan benar-benar memahami secara baik kompleksitas dan permasalahan Papua agar dapat memberikan masukan kepada Presiden-Wapres tentang kebijakan dan program-program apa saja yang harus dilakukan untuk membawa Papua menjadi jauh lebih baik kondisinya dibanding keadaan sekarang ini.
Baca juga: Jaksa Agung jangan dari parpol
Selain di jajaran kementerian, Wilhelmus berharap Presiden-Wapres terpilih Joko Widodo-Mar'uf Amin juga memberikan kepercayaan penuh kepada putra-putri Papua lainnya untuk duduk di posisi-posisi strategis lembaga tinggi negara seperti Polri, TNI, Kejaksaan Agung dan lembaga-lembaga setingkat kementerian lainnya.
Salah satu figur putra terbaik Papua yang layak dinominasikan di lingkungan Polri, kata Wilhelmus, yaitu Paulus Waterpauw, mantan Kapolda Papua dan Kapolda Sumatera Utara yang merupakan anak asli Suku Kamoro.
Baca juga: Penyusunan kabinet diprediksi terapkan pendekatan pragmatis