Kudus (ANTARA) - Akses internet pendaftaran peserta didik baru (PPDB) online atau daring di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada hari pertama, Senin berjalan lancar sehingga para pendaftar bisa mendaftar secara mandiri dari rumah.

Ketua Panitia PPDB SMA 1 Mejobo Bijanto di Kudus, Senin, mengakui akses internet PPDB daring hari pertama ini lancar, meskipun dilakukan sendiri di rumah atau tempat persewaan internet.


Baca juga: Sistem zonasi PPDB mudahkan siswa akses sekolah terdekat

Demikian halnya, kata dia, pendaftaran yang dilakukan di sekolah juga lancar dan pendaftar juga didampingi petugas untuk pengisian formulirnya.

Penyerahan formulir pendaftaran hasil cetakan, katanya, tidak harus di sekolah pilihan pertama yang dituju, tetapi sekolah yang bisa dijangkau atau dekat dengan rumah juga bisa dilakukan.

Hingga pukul 11.00 WIB, katanya, jumlah pendaftar secara daring mencapai 433 siswa, baik yang hanya menyerahkan cetakan formulir pendataran daring secara mandiri atau di sekolah.

Masing-masing pendaftar, dapat memilih empat sekolah dan bisa berubah jalur selama jadwal PPDB online berlangsung, sedangkan batas akhir pendaftaran pada 5 Juli 2019.

Baca juga: Antisipasi kecurangan, Jateng siap cek validitas data zonasi PPDB

Untuk saat ini peluang di SMA 1 Mejobo masih tersedia di jalur prestasi dalam zona, mereka yang memilih jalur tersebut bersaing menggunakan nilai surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN).

Khomariyati, salah satu pendaftar mengatakan awalnya hendak mendaftar lewat jalur zonasi, namun petugas dari sekolah menyarankan bersaing di jalur prestasi dalam zonasi dengan nilai SKHUN.

"Jika bersaing dengan jalur zonasi, maka berpotensi kalah dengan yang terdekat," ujarnya.

Untuk persentasi penerimaan siswa baru SMA, di antaranya jalur dalam zonasi jarak sebanyak 60 persen, jalur prestasi dalam zonasi sebanyak 20 persen, jalur prestasi luar zonasi 15 persen, dan jalur perpindahan orang tua 5 persen.

Panitia PPDB SMA Keramat Kudus Naintina Laily Tsani mengatakan sekolahnya menargetkan mendapatkan 40 siswa baru untuk dua kelas IPA dan IPS.

Dengan adanya sistem zonasi, kata dia, sekolahnya memang mendapatkan keuntungan karena menerima limpahan anak yang tidak diterima di sekolah negeri.

Untuk bersaing dengan sekolah swasta lainnya, SMA Keramat juga membuka ektra kurikuler bidang otomotif dan tata boga.

Khusus untuk tata boga, kata dia, banyak peminatnya meskipun baru satu tahun dibuka, sedangkan tahun ini akan dibuka ektra kurikuler animasi dan programmer computer.

Baca juga: Jateng tambah kuota jalur prestasi PPDB jadi 15 persen

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024