Kudus (ANTARA) - Bisnis perahu wisata di Bendungan Logung Kudus, Jawa Tengah, memiliki prospek yang bagus karena pemasukan para pemilik perahu dalam sehari bisa mencapai Rp1 juta lebih.
Rinto, salah satu pemilik perahu wisata di Kudus, Kamis, mengakui saat ramai pengunjung pemasukannya dari jasa perahu wisata memang bisa mencapai Rp1,5 juta.
Meskipun objek wisata perahu baru dibuka bulan Mei 2019, kata dia, sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata baru tersebut.
Untuk itulah, kata dia, warga Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, berani berinvestasi hingga puluhan juta rupiah untuk pembelian perahu dan peralatan pendukungnya.
Tarif saat libur Lebaran 2019, kata dia, untuk setiap penumpang bisa mencapai Rp15.000 per orang, sedangkan hari biasa hanya Rp10.000 per orang.
Terkait investasi pembelian perahu wisata, dia mengakui perahunya memang perahu bekas yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut wisatawan di Kabupaten Rembang.
"Jika ditotal untuk perbaikan dan pembuatan atap bisa mencapai Rp50 jutaan," ujarnya.
Marsidi, pemilik perahu wisata lainnya juga mengakui objek wisata di Bendungan Logung, terutama wisata airnya memang menjanjikan.
Karena belum dibuka secara resmi, kata dia, sudah banyak pengunjung yang datang untuk merasakan wisata air di Bendungan Logung.
Saat libur Lebaran 2019, dia mengakui, sehari bisa mengantongi pemasukan hingga Rp1 juta.
Baca juga: Pemkab siap bantu pengujian kelayakan perahu wisata Bendungan Logung
Tekait harga perahu miliknya, dia mengakui, membeli perahu baru di Pacitan, Jawa Timur, dengan memesan sesuai kebutuhan untuk mengangkut penumpang.
"Harganya berkisar Rp30 juta, termasuk pembelian mesin, pembuatan atap serta pembelian jaket pelampung," ujarnya.
Kapasitas penumpangnya, kata dia, sebetulnya bisa mengangkut hingga delapan penumpang, namun Dinas Perhubungan Kudus membatasi enam orang demi keamanan.
Dalam rangka menjamin keselamatan wisatawan yang naik perahu, kata dia, semuanya wajib memakai pelampung yang disediakan.
Untuk itu, dia menyambut, positif keinginan Pemkab Kudus menata wisata perahu tersebut, dengan membuatkan dermaga yang lebih representatif.
Dermaga yang ada sekarang, kata dia, masih menggunakan bambu yang dibuat secara gotong royong bersama pemilik perahu wisata.
Ia optimistis jumlah wisatawan yang berkunjung akan semakin bertambah karena nantinya akan ada pengembangan dari pemkab setempat.
Dalam rangka menarik wisatawan, katanya, sudah disiapkan pula warung makan apung yang menggunakan perahu khusus, namun belum dioperasikan karena bendungannya masih tahap uji coba.
Baca juga: Belum penuhi standar keamanan, perahu wisata di Bendungan Logung dilarang beroperasi
Rinto, salah satu pemilik perahu wisata di Kudus, Kamis, mengakui saat ramai pengunjung pemasukannya dari jasa perahu wisata memang bisa mencapai Rp1,5 juta.
Meskipun objek wisata perahu baru dibuka bulan Mei 2019, kata dia, sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata baru tersebut.
Untuk itulah, kata dia, warga Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, berani berinvestasi hingga puluhan juta rupiah untuk pembelian perahu dan peralatan pendukungnya.
Tarif saat libur Lebaran 2019, kata dia, untuk setiap penumpang bisa mencapai Rp15.000 per orang, sedangkan hari biasa hanya Rp10.000 per orang.
Terkait investasi pembelian perahu wisata, dia mengakui perahunya memang perahu bekas yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut wisatawan di Kabupaten Rembang.
"Jika ditotal untuk perbaikan dan pembuatan atap bisa mencapai Rp50 jutaan," ujarnya.
Marsidi, pemilik perahu wisata lainnya juga mengakui objek wisata di Bendungan Logung, terutama wisata airnya memang menjanjikan.
Karena belum dibuka secara resmi, kata dia, sudah banyak pengunjung yang datang untuk merasakan wisata air di Bendungan Logung.
Saat libur Lebaran 2019, dia mengakui, sehari bisa mengantongi pemasukan hingga Rp1 juta.
Baca juga: Pemkab siap bantu pengujian kelayakan perahu wisata Bendungan Logung
Tekait harga perahu miliknya, dia mengakui, membeli perahu baru di Pacitan, Jawa Timur, dengan memesan sesuai kebutuhan untuk mengangkut penumpang.
"Harganya berkisar Rp30 juta, termasuk pembelian mesin, pembuatan atap serta pembelian jaket pelampung," ujarnya.
Kapasitas penumpangnya, kata dia, sebetulnya bisa mengangkut hingga delapan penumpang, namun Dinas Perhubungan Kudus membatasi enam orang demi keamanan.
Dalam rangka menjamin keselamatan wisatawan yang naik perahu, kata dia, semuanya wajib memakai pelampung yang disediakan.
Untuk itu, dia menyambut, positif keinginan Pemkab Kudus menata wisata perahu tersebut, dengan membuatkan dermaga yang lebih representatif.
Dermaga yang ada sekarang, kata dia, masih menggunakan bambu yang dibuat secara gotong royong bersama pemilik perahu wisata.
Ia optimistis jumlah wisatawan yang berkunjung akan semakin bertambah karena nantinya akan ada pengembangan dari pemkab setempat.
Dalam rangka menarik wisatawan, katanya, sudah disiapkan pula warung makan apung yang menggunakan perahu khusus, namun belum dioperasikan karena bendungannya masih tahap uji coba.
Baca juga: Belum penuhi standar keamanan, perahu wisata di Bendungan Logung dilarang beroperasi