Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berharap PT Pertamina melakukan penambahan jumlah pangkalan elpiji bersubsidi agar penyebarannya merata di semua daerah di Kudus.
"Saat ini, kami menilai belum ada pemerataan jumlah pangkalan elpiji ukuran 3 kilogram karena ada daerah yang memiliki wilayah luas justru memiliki jumlah pangkalan yang sama dengan daerah lain yang wilayahnya jauh lebih sempit dan jumlah penduduk yang tidak banyak," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Menurut dia, ketika ada pemerataan jumlah pangkalan elpiji di Kabupaten Kudus, maka permasalahan terjadi rembesan elpiji dari luar daerah bisa ditekan.
Hal demikian, kata dia, lantaran elpiji yang dijual melalui pangkalan nantinya bisa disesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung.
Sementara elpiji dari luar daerah, kata dia, biasanya dijual dengan harga tinggi berkisar Rp17.000 hingga Rp20.000 per tabung.
"Ketika harga jual elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus bisa disesuaikan HET, maka pedagang yang menampung pasokan elpiji dari luar daerah tidak berani lagi menjual karena kalah bersaing harga," ujarnya.
Ia mengakui banyak rembesan elpiji bersubsidi dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Jepara, Pati, Demak dan Semarang.
Alokasi elpiji bersubsidi yang diterima Kabupaten Kudus selama 2019 sebesar 8,19 juta tabung atau mengalami kenaikan dibandingkan realisasi penyaluran selama 2018.
Pada tahun 2018 Kudus menyalurkan elpiji 3 kg hingga 7,88 juta tabung, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 8,19 juta tabung sehingga ada penambahan 315.333 tabung.
Penyaluran elpiji bersubsidi di Kudus, dilakukan oleh sembilan agen elpiji, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo.
Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg yang menyalurkannya kepada masyarakat diperkirakan mencapai 825 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Kaliwungu, Kota, Dawe, Gebog, Undaan, Mejobo, Jekulo, Bae, dan Jati dengan jumlah masing-masing kecamatan bervariasi.
"Saat ini, kami menilai belum ada pemerataan jumlah pangkalan elpiji ukuran 3 kilogram karena ada daerah yang memiliki wilayah luas justru memiliki jumlah pangkalan yang sama dengan daerah lain yang wilayahnya jauh lebih sempit dan jumlah penduduk yang tidak banyak," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Menurut dia, ketika ada pemerataan jumlah pangkalan elpiji di Kabupaten Kudus, maka permasalahan terjadi rembesan elpiji dari luar daerah bisa ditekan.
Hal demikian, kata dia, lantaran elpiji yang dijual melalui pangkalan nantinya bisa disesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung.
Sementara elpiji dari luar daerah, kata dia, biasanya dijual dengan harga tinggi berkisar Rp17.000 hingga Rp20.000 per tabung.
"Ketika harga jual elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus bisa disesuaikan HET, maka pedagang yang menampung pasokan elpiji dari luar daerah tidak berani lagi menjual karena kalah bersaing harga," ujarnya.
Ia mengakui banyak rembesan elpiji bersubsidi dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Jepara, Pati, Demak dan Semarang.
Alokasi elpiji bersubsidi yang diterima Kabupaten Kudus selama 2019 sebesar 8,19 juta tabung atau mengalami kenaikan dibandingkan realisasi penyaluran selama 2018.
Pada tahun 2018 Kudus menyalurkan elpiji 3 kg hingga 7,88 juta tabung, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 8,19 juta tabung sehingga ada penambahan 315.333 tabung.
Penyaluran elpiji bersubsidi di Kudus, dilakukan oleh sembilan agen elpiji, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo.
Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg yang menyalurkannya kepada masyarakat diperkirakan mencapai 825 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Kaliwungu, Kota, Dawe, Gebog, Undaan, Mejobo, Jekulo, Bae, dan Jati dengan jumlah masing-masing kecamatan bervariasi.