Jakarta (ANTARA) - Memiliki istri yang juga berkecimpung dalam dunia seni peran menjadi keuntungan bagi Iedil Putra untuk berguru pada Prisia Nasution ketika akan memerankan tokoh dalam film.
"Dia jadi acting coach saya dan dia juga seorang pemain. Jadi, dia sudah mengerti situasi dan tantangan waktu syuting," kata Iedil dalam jumpa pers film "Toko Barang Mantan" di Jakarta, Rabu.
Pria yang bermain dalam film "My Stupid Boss 2" itu juga sering meminta pendapat Prisia untuk peran yang akan dimainkannya, khususnya terkait bahasa. Iedil adalah warga negara Malaysia sehingga memiliki bahasa dan logat yang berbeda dengan orang Indonesia.
"Kalau setelah reading pulang ke rumah, (saya) nanya. Ini gimana kalau misalnya, saya ngomong ini oke enggak? Orang ngerti enggak? Kalau kata dia oke, ya udah. Kemudian, diskusi kembali bersama sutradara dan penulisnya," ujarnya.
Baca juga: "Toko Barang Mantan", film komedi romantis tentang bisnis kenangan
"Karena intonasinya kan beda, dengan di Malaysia. Kadang, ada yang di penghujung katanya harus ke bawah, kalau di Malaysia harus naik," kata Iedil.
Iedil sudah tiga tahun tinggal di Indonesia. "Toko Barang Mantan" adalah film Indonesia kedua yang dimainkan olehnya. Dia berharap suatu saat bisa kembali bermain dalam film yang sama dengan Prisia.
"Kalau ada yang mau, kami open. Karena, kami dipertemukan dalam film, saya dan istri saya. Dalam film "Interchange" (2016). Itu film Malaysia yang ada pemain Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Reza Rahadian masih simpan barang dari mantan
"Dia jadi acting coach saya dan dia juga seorang pemain. Jadi, dia sudah mengerti situasi dan tantangan waktu syuting," kata Iedil dalam jumpa pers film "Toko Barang Mantan" di Jakarta, Rabu.
Pria yang bermain dalam film "My Stupid Boss 2" itu juga sering meminta pendapat Prisia untuk peran yang akan dimainkannya, khususnya terkait bahasa. Iedil adalah warga negara Malaysia sehingga memiliki bahasa dan logat yang berbeda dengan orang Indonesia.
"Kalau setelah reading pulang ke rumah, (saya) nanya. Ini gimana kalau misalnya, saya ngomong ini oke enggak? Orang ngerti enggak? Kalau kata dia oke, ya udah. Kemudian, diskusi kembali bersama sutradara dan penulisnya," ujarnya.
Baca juga: "Toko Barang Mantan", film komedi romantis tentang bisnis kenangan
"Karena intonasinya kan beda, dengan di Malaysia. Kadang, ada yang di penghujung katanya harus ke bawah, kalau di Malaysia harus naik," kata Iedil.
Iedil sudah tiga tahun tinggal di Indonesia. "Toko Barang Mantan" adalah film Indonesia kedua yang dimainkan olehnya. Dia berharap suatu saat bisa kembali bermain dalam film yang sama dengan Prisia.
"Kalau ada yang mau, kami open. Karena, kami dipertemukan dalam film, saya dan istri saya. Dalam film "Interchange" (2016). Itu film Malaysia yang ada pemain Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Reza Rahadian masih simpan barang dari mantan