Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto -Sandiaga Uno mengimbau semua pihak baik yang terlibat dalam aksi protes damai menolak hasil Pemilu, untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan dan provokasi.
"Kepolisian juga kami imbau untuk menahan diri, tidak secara demonstratif menggunakan persenjataan dan lainnya dalam penanganan massa," kata Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu.
Selain massa aksi, BPN juga mengimbau warganet untuk tidak melakukan kekerasan-kekerasan verbal yang sekarang sudah berkembang.
Aksi protes damai yang dilakukan Selasa (21/5) dan berujung ricuh, menurutnya merupakan tanggung jawab para provokator yang melakukan kekerasan, bukan BPN.
"Karena sejak awal, Pak Prabowo memutuskan jalur konstitusional, yang menempuh segala upaya konstitusional dan mendorong gerakan-gerakan yang damai, menggunakan hak-hak demokrasi, " ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo bersama tim BPN lainnya seperti mantan ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Imam Sufaat, dan Sandiaga Uno telah hadir di Kertanegara IV untuk melakukan pertemuan terkait persiapan gugatan ke Mahkamah Konstitusional (MK). Namun mereka enggan memberikan komentarnya.
"Kepolisian juga kami imbau untuk menahan diri, tidak secara demonstratif menggunakan persenjataan dan lainnya dalam penanganan massa," kata Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu.
Selain massa aksi, BPN juga mengimbau warganet untuk tidak melakukan kekerasan-kekerasan verbal yang sekarang sudah berkembang.
Aksi protes damai yang dilakukan Selasa (21/5) dan berujung ricuh, menurutnya merupakan tanggung jawab para provokator yang melakukan kekerasan, bukan BPN.
"Karena sejak awal, Pak Prabowo memutuskan jalur konstitusional, yang menempuh segala upaya konstitusional dan mendorong gerakan-gerakan yang damai, menggunakan hak-hak demokrasi, " ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo bersama tim BPN lainnya seperti mantan ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Imam Sufaat, dan Sandiaga Uno telah hadir di Kertanegara IV untuk melakukan pertemuan terkait persiapan gugatan ke Mahkamah Konstitusional (MK). Namun mereka enggan memberikan komentarnya.