Semarang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah meminta lulusan SMA/SMK yang ada di 35 kabupaten/kota setempat untuk bersiap menghadapi persaingan ketat di dunia industri 4.0 sekaligus bijak dalam menggunakan media sosial terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Industri 4.0 menjadikan persaingan bukan hanya pada kualitas produk namun juga pada sumber daya manusia (SDM) sehingga SMA/SMK harus terus berbenah menyesuaikan dengan tuntutan zaman," kata Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Jumeri di Semarang, Selasa.

Menurut dia, persaingan kedepan akan lebih ketat karena sumber daya manusia dari berbagai negara seperti Thailand dan Malaysia akan masuk ke Indonesia, termasuk ke Provinsi Jateng.

Ia menekankan akan pembangunan kualitas pendidikan yang menyeluruh sebab kualitas sumber daya manusia lulusan sekolah tidak hanya bermanfaat bagi siswa sendiri, namun juga masa depan bangsa.

"Kalau kita tak menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dan mampu bersaing, maka akan tergilas," ujar Jumeri saat memberikan sambutan di acara Wisuda Purna Wiyata siswa kelas XII SMA Negeri 5 Semarang di Hotel Patra Jasa.

Acara tersebut juga dihadiri anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, Kepala SMA Negeri 5 Semarang Titi Priyatingingsih, perwakilan pengawas, wali murid, dan siswa-siswi kelas XII.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto menyampaikan kelulusan merupakan awal dari langkah berikutnya bagi siswa dan tidak perlu melakukan euforia yang berlebihan karena para lulusan mesti mempersiapkan diri menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Yudi juga meminta orang tua siswa terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap anaknya masing-masing.
"Dampingi dan arahkan karena peran orang tua sangat vital bagi keberhasilan pendidikan anak," ujar Yudi yang juga orang tua salah satu siswa kelas XII SMA Negeri 5 Semarang.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 5 Semarang Titi Priyatiningsih mengatakan pada tahun ajaran ini, semua peserta ujian sebanyak 397 siswa dinyatakan lulus.

Ada tujuh siswa yang memperoleh nilai 100, untuk perolehan nilai UNBK IPA untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika tertinggi 100, sedangkan untuk rata-rata nilai 86,82; 79,67 dan 55,80.

Ia mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah ada 37 siswa yang diterima di perguruan tinggi yang jumlahnya belum termasuk siswa yang berjuang di sekolah tinggi kedinasan atau perguruan tinggi lainnya.

Diantara siswa yang telah diterima ada di Universitas Indonesia (1 siswa), UGM (8 siswa), UNS (5 siswa), Undip (19 siswa), dan Unnes (4 siswa).

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024