Purwokerto (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada catur wulan pertama tahun 2019 menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp2,7 miliar, kata Ketua Baznas Kabupaten Banyumas H. Umar A.R.
"Dana sebesar itu disalurkan untuk delapan kelompok yang berhak menerimanya yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Menurut dia, penyaluran dana ZIS tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pemberian bantuan bedah rumah dan benah rumah, biaya pendidikan, biaya pengobatan, bantuan sembako, santunan penyandang cacat bagi warga miskin, pemberian modal usaha bagi pedagang kecil, dan bantuan kepada korban bencana.
Lebih lanjut, dia mengatakan Baznas Kabupaten Banyumas pada tahun 2019 menargetkan dapat menghimpun dana ZIS hingga Rp10 miliar.
Ia mengaku optimistis target perolehan ZIS sebesar itu bisa tercapai karena kesadaran masyarakat untuk membayar zakat makin tinggi.
Selain itu, kata dia, peluang peningkatan perolehan ZIS di Kabupaten Banyumas masih sangat besar karena belum tergali secara optimal termasuk dari kalangan aparatur sipil negara yang belum seluruhnya menyalurkan ZIS melalui Baznas.
"Kalau target sebesar Rp10 miliar itu tercapai, akan digunakan untuk mempercepat mengangkat warga kurang mampu. Tahun 2019, kami menitikberatkan untuk bedah rumah dan benah rumah," katanya.
Terkait dengan kegiatan bedah rumah dan benah rumah, Umar mengatakan berdasarkan data, di Kabupaten Banyumas masih terdapat sekitar 16.000 rumah kurang layak huni yang secara bergilir akan dibantu dengan dana ZIS.
Dalam hal ini, kata dia, Baznas Kabupaten Banyumas mengalokasikan dana untuk bedah rumah sebesar Rp16 juta per unit dan dana untuk benah rumah sebesar Rp6 juta per unit.
"Baznas langsung menangani kegiatan ini (bedah rumah dan benah rumah, red.), mengingat berdasarkan pengalaman kalau diberikan dalam bentuk uang, biasanya digunakan untuk kepentingan lain," katanya.
Sementara upaya mengurangi kemiskinan pada kelompok yang mampu berusaha, kata dia, Baznas Kabupaten Banyumas telah membuatkan 27 grup usaha bersama yang beranggotakan 460 warga dari berbagai wilayah Banyumas serta diberi modal awal sebesar Rp500.000.
Bahkan, Baznas Kabupaten Banyumas juga memberikan bantuan kepada warga yang terlilit utang karena sampai sekarang kehidupan riba masih ada dan sangat menjerat masyarakat.
"Kami juta masih minta bantuan Baznas untuk membantu masyarakat miskin di Banyumas melalui jalur usaha peternakan," katanya.
"Dana sebesar itu disalurkan untuk delapan kelompok yang berhak menerimanya yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Menurut dia, penyaluran dana ZIS tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pemberian bantuan bedah rumah dan benah rumah, biaya pendidikan, biaya pengobatan, bantuan sembako, santunan penyandang cacat bagi warga miskin, pemberian modal usaha bagi pedagang kecil, dan bantuan kepada korban bencana.
Lebih lanjut, dia mengatakan Baznas Kabupaten Banyumas pada tahun 2019 menargetkan dapat menghimpun dana ZIS hingga Rp10 miliar.
Ia mengaku optimistis target perolehan ZIS sebesar itu bisa tercapai karena kesadaran masyarakat untuk membayar zakat makin tinggi.
Selain itu, kata dia, peluang peningkatan perolehan ZIS di Kabupaten Banyumas masih sangat besar karena belum tergali secara optimal termasuk dari kalangan aparatur sipil negara yang belum seluruhnya menyalurkan ZIS melalui Baznas.
"Kalau target sebesar Rp10 miliar itu tercapai, akan digunakan untuk mempercepat mengangkat warga kurang mampu. Tahun 2019, kami menitikberatkan untuk bedah rumah dan benah rumah," katanya.
Terkait dengan kegiatan bedah rumah dan benah rumah, Umar mengatakan berdasarkan data, di Kabupaten Banyumas masih terdapat sekitar 16.000 rumah kurang layak huni yang secara bergilir akan dibantu dengan dana ZIS.
Dalam hal ini, kata dia, Baznas Kabupaten Banyumas mengalokasikan dana untuk bedah rumah sebesar Rp16 juta per unit dan dana untuk benah rumah sebesar Rp6 juta per unit.
"Baznas langsung menangani kegiatan ini (bedah rumah dan benah rumah, red.), mengingat berdasarkan pengalaman kalau diberikan dalam bentuk uang, biasanya digunakan untuk kepentingan lain," katanya.
Sementara upaya mengurangi kemiskinan pada kelompok yang mampu berusaha, kata dia, Baznas Kabupaten Banyumas telah membuatkan 27 grup usaha bersama yang beranggotakan 460 warga dari berbagai wilayah Banyumas serta diberi modal awal sebesar Rp500.000.
Bahkan, Baznas Kabupaten Banyumas juga memberikan bantuan kepada warga yang terlilit utang karena sampai sekarang kehidupan riba masih ada dan sangat menjerat masyarakat.
"Kami juta masih minta bantuan Baznas untuk membantu masyarakat miskin di Banyumas melalui jalur usaha peternakan," katanya.