Kudus (ANTARA) - Tingkat elevasi Bendungan Logung Kabupaten Kudus, Jawa Tengah saat ini mencapai 88,512 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga airnya bisa limpas ke saluran yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan irigasi areal persawahan.

"Air bendungan mulai limpas terjadi sejak 28 Maret 2019 pukul 16.55 WIB," kata Bagian Teknik Bendungan Logung Kudus Moch Ibnu Hardiansyah di Kudus, Rabu.

Sebelumnya, kata dia, sudah ada koordinasi dengan kesiapan saluran irigasinya karena air bendungan dalam waktu dekat memang diprediksi limpas.

Untuk jaringan irigasi yang lama, kata dia, tidak ada permasalahan dengan limpasnya air dari bendungan. Sepanjang masih ada suplai air dari hulu, maka air dari bendungan ke saluran irigasi akan konstan.

Bendungan yang berlokasi di perbatasan antara Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe dan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo itu, kini mulai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Camat Jekulo Dwi Yusie Sasepti mengatakan warga yang tinggal di sekitar Bendungan Logung diminta mempersiapkan diri, untuk memanfaatkan bendungan secara maksimal pasca penuntasan perawatan nanti.

"Hingga saat ini, bendungan tersebut masih dalam masa perawatan," ujarnya.

Sesuai rencananya, warga setempat akan memanfaatkan Bendungan Logung untuk sektor pariwisata serta untuk sektor pertanian.

Warga juga merasakan dampak pembangunan bendungan, terutama dari bencana banjir yang biasanya melanda wilayah Kecamatan Jekulo, seperti di Desa Jekulo, Pladen, Bulungcangkring, Bulung Kulon dan Sadang.

"Sejak ada Bendungan Logung, setidaknya intensitas banjir berkurang hingga 70 persen," ujarnya.

Arwanto, salah seorang warga Desa Gondoharum berharap keberadaan bendungan memang bisa mereduksi potensi banjir, terutama di lahan pertanian miliknya.

Sebelumnya, dia mengaku, untuk memanen hasil tanaman padinya harus menggunakan perahu dari terpal, karena ketinggian genangan banjir di lahan pertaniannya bisa mencapai 150 sentimeter. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024