Kudus (ANTARA) - Sejumlah produk industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berpotensi menembus pasar ekspor.

Namun, sayangnya masih banyak usahawan yang belum memahami prosedur maupun mekanisme yang harus dilalui supaya produknya bisa diekspor.

"Untuk itulah, kami bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan menggelar pelatihan tata cara memulai ekspor," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti melalui Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Imam Prayetno saat pelatihan tata cara memulai ekspor di Hotel @Hom Kudus, Senin.

Ia menilai kualitas produk lokal Kudus mampu bersaing, sedangkan inovasinya juga harus digenjot.

Menurut dia sudah saatnya pelaku IKM mengubah pola pikir.

"Jangan hanya puas produknya laku di pasar nasional, tetapi harus bisa tembus internasional," ujarnya.

Imam mengutarakan, tidak cukup dikenal dalam negeri, pola pikir pelaku usaha harus diubah untuk bisa tembus pasar internasional.

"Kami juga berharap diberi kewenangan untuk menerbitkan surat keterangan asal untuk ekspor, karena selama ini yang bisa menerbitkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah," ujarnya.

Syaratnya, kata dia, pelaku usaha di Kudus sudah banyak yang melakukan ekspor.

Sementara itu, perwakilan PPEI Titi Nur Izzati mengatakan setelah acara ini Dinas Perdagangan perlu menindaklanjuti sampai ada yang berhasil tembus pasar ekspor.

Sebetulnya, lanjut dia, peserta pelatihan ini sudah lulus seleksi dan mereka yang hadir sebenarnya produknya sudah ada yang dipasarkan ke luar negeri, namun masih melalui pihak ketiga.

"Dengan pelatihan ekspor ini mereka akan diajari dengan detail mulai dari mengenal pasar ekspor, identifikasi produk dan sebagainya," ujarnya.

Ia berharap 30 peserta yang mengikuti pelatihan selama tiga hari, yakni dari Senin (29/4) hingga Rabu (1/5) bisa tembus pasar ekspor.

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024